Sukses

Gartner: Dolar AS Menguat, Industri Teknologi Lesu

Menguatnya nilai tukar dolar AS juga berdamak pada melemahnya sejumlah mata uang populer seperti Euro.

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar dolar Amerika Serikat yang terus menguat tampaknya menjadi masalah pelik bagi dunia industri. Berbagai sektor termasuk industri teknologi informasi (TI) dikabarkan mengalami dampak yang besar dari penguatan nilai tukar dolar AS.

Data terbaru yang dikeluarkan Gartner menyebutkan bahwa potensi belanja produk TI akan mengalami penurunan di tahun 2015 ini. Nilai tukar dolar yang terus menguat diyakini menjadi penyebab utama penurunan anggaran belanja produk TI di seluruh dunia.

Lebih lanjut dalam laprannya Gartner menyebutkan, belanja produk TI di seluruh dunia tahun ini diprediksi menurun sebesar 1,3% menjadi US$ 3,66 triliun. Jumlah itu telah mengalami perubahan dari prediksi yang sempat dikeluarkan Gartner pada bulan Januari lalu yang memperlihatkan optimisme belanja TI bakal naik 2,4% menjadi US$ 3,8 triliun.

Gartner pun mengatakan bahwa menguatnya nilai tukar dolar AS juga berdamak pada melemahnya sejumlah mata uang populer seperti Euro. Hal itu diperkirakan akan menyebabkan permintaan produk TI dari kawasan Eropa sebagai pasar stretegis bakal jauh menurun.

"Hal ini menempatkan perubahan yang sangat kecil dan berefek pada pasar AS. Namun, memberikan dampak yang cukup banyak di tempat lain di seluruh dunia, misalnya biaya produk dan jasa menjadi naik," kata Wakil Presiden Gartner John-David Lovelock seperti yang dilansir dari laman Computer World, Minggu (12/4/2015).

Ia pun menyebutkan harga produk TI di luar pasar Amerika Serikat cenderung melonjak hingga 25% dari sebelumnya. Bahkan, di Kanada yang menggunakan mata uang dolar Kanada, harga iPhone mengalami kenaikkan 20% pada tahun ini.

Lovelock memprediksi, para vendor akan menawarkan sejumlah insentif demi menjaga gairah pasar dalam menyerap produk buatannya, misalnya dukungan dan fitur perbaikan yang lebih baik dari sebelumnya.

"Anda tidak akan berhemat, namun Anda akan mendapatkan lebih banyak," ujar Lovelock.

(den/dhi)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.