Sukses

Soal UN Bocor di Internet, Mendikbud Surati Google

Kemendikbud meminta bantuan Google untuk memblokir seluruh akses ke Google Drive yang memuat bocoran soal UN 2015.

Liputan6.com, Jakarta - Menindaklanjuti kebocoran 30 paket soal Ujian Nasional (UN) 2015 yang tersebar via layanan berbagi dokumen Google Drive, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan dikabarkan telah mengirimkan surat kepada Google.

Di dalam bocoran surat bertajuk `Laporan penggunaan Google Drive untuk menyimpan dokumen rahasia Ujian Nasional` itu nampak pihak Kemendikbud meminta bantuan Google untuk memblokir seluruh akses ke laman Google Drive yang memuat konten bocoran soal UN 2015 tersebut.

"Dengan ini saya (Anies Baswedan) meminta pihak Google, Inc. mengambil segala macam tindakan untuk menghentikan akses kepada dokumen-dokumen tersebut. Kecepatan dalam merespon hal ini akan sangat kami hargai," tulis Anies di dalam surat resmi yang ditujukan ke alamat kantor pusat Google di 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, California, Amerika Serikat.

Berikut penampakan surat yang dikirimkan Kemendikbud kepada Google: 

Surat resmi kementerian yang dikirimkan kepada Google ini tertanggal 13 April 2015 kemarin. Atau dengan kata lain, bertepatan dengan ditemukannya indikasi kebocoran soal UN 2015.

Sebelumnya Anies sudah menjelaskan bahwa penemuan kebocoran soal UN ini berdasarkan laporan masyarakat yang diterima langsung Kemendikbud.

"Jadi saat Senin (13 April) siang itu, kita sedang melakukan kunjungan ke SLB (Sekolah Luar Biasa). Nah ada laporan masyarakat bahwa ada yang mengunggah booklet UN ke Google Drive. Kita sedang di luar posisinya, tapi tetap kita follow up. Total booklet yang kita cetak ada 11.730, dan yang bocor 30 booklet," jelasnya.

Permasalahan kebocoran soal UN ini juga sudah dilaporkan Anies ke Bareskrim. Kabar terkini, Kabareskrim Komisaris Jenderal Pol Budi Waseso mengatakan bahwa saat ini anak buahnya sudah menggeledah beberapa lokasi yang diduga menjadi pusat kebocira soal UN. Namun ia masih bungkam soal lokasi penggeledahan yang dilakukan anak buahnya itu.

Selain itu, penyidik Cyber Crime Bareskrim juga ditugaskan melacak pengunggah soal UN ilegal itu di Google.

(dhi/dew)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.