Sukses

7 Kaum Kartini Pembuat Petisi Online yang Paling Berpengaruh

Memperingati Hari Kartini, Change.org menyusun daftar nama wanita pembuat petisi yang telah memberi pengaruh terhadap gerakan perubahan.

Liputan6.com, Jakarta - Memperingati Hari Kartini yang jatuh pada Selasa, (21/4/2015), Change.org menyusun daftar nama para wanita pembuat petisi online yang telah memberi pengaruh terhadap gerakan perubahan secara signifikan melalui gerakan digital.

Latar belakang mereka cukup bervariasi, mulai dari aktivis, pimpinan lembaga, model, hingga mahasiswa yang juga penggemar sepakbola.

Melalui petisi online di Change.org, ketujuh perempuan ini memulai kampanye digital dan memberi dorongan kepada sejumlah pembuat kebijakan agar lebih berpihak kepada rakyat.

Siapa sajakah mereka? Simak ulasannya berikut ini.

Selanjutnya>>>

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

NEXT

Anis Hidayah

Anis Hidayah adalah Direktur Migrant Care, organisasi yang fokus pada advokasi dan penguatan gerakan buruh migran. Perempuan yang baru saja menerima penghargaan `Yap Thiam Hien` ini memulai kampanye change.org/Wilfrida untuk menyelamatkan TKW asal NTT yang terancam hukuman mati di Malaysia.

Dengan dukungan lebih dari 13.000 penandatangan petisi dan sejumlah public figure, Wilfrida berhasil lepas dari hukuman mati. Petisi terakhirnya adalah untuk menyelamatkan 36 TKI yang akan dihukum mati di Saudi. Untuk dukung kampanye Anis, langsung saja ke change.org/cukupmereka.

Ganis Rumpoko

Ganis Rumpoko (twitter.com)

Ganis Rumpoko merupakan penggemar klub sepakbola Arema Malang yang memulai petisi change.org/Arema yang hingga kini didukung lebih dari 2.000 orang. Anak perempuan Walikota Malang ini meminta agar pengelola Arema FC menginformasikan pengelolaan dan legalitas Arema secara transparan.

Hanya dalam waktu kurang dari seminggu, pengelola Arema FC merespon petisi ini dan mengajak Ganis untuk berdialog.

Selanjutnya>>>

3 dari 5 halaman

NEXT

Davina Veronica

Model dan supporter kehormatan WWF Indonesia ini memiliki perhatian yang tinggi terhadap kesejahteraan hewan. Wanita yang juga merupakan CEO Garda Satwa Indonesia tersebut turut mengampanyekan petisi change.org/DogsAreNotFood.

Ia mengampanyekan petisi bersama organisasi pecinta hewan lain, seperti Jakarta Animal Aids Network (JAAN) and Animal Friends Jogja (AFJ). Petisi tersebut hingga kini telah didukung lebih dari 85.000 orang.

Nunu Husien

Nunu Husien (twitter.com)

Nunu Husien adalah aktivis lingkungan yang juga aktif dalam kampanye thalassemia dan penyelamatan satwa. Di akhir tahun lalu ia memulai petisi change.org/SaveSophie untuk menyelamatkan kapal karam Sophie Rickmers yang telah menjadi rumah terumbu karang dan objek wisata selam di Aceh.

Dalam waktu sebulan, petisi tersebut didukung 15.000 orang lebih dan berhasil membuat Walikota Sabang membatalkan pengangkatan Sophie.

Selanjutnya>>>

4 dari 5 halaman

NEXT

Suciwati

Istri mendiang aktivis HAM Munir, Suciwati, memulai petisi change.org/Munir yang didukung lebih dari 11.000 orang agar Presiden segera menuntaskan kasus pembunuhan Munir.

Ia juga aktif mengampanyekan isu-isu hak asasi manusia lainnya, seperti kasus 1965, Talangsari, dan sebagainya. Baru-baru ini, Walikota Den Haag meresmikan jalan Munir untuk menghormati perjuangan Munir dalam membela HAM.

Zely Ariane

Zely Ariane (twitter.com)

Wanita asal Aceh ini aktif dalam membela hak-hak masyarakat Papua yang terabaikan. Ia memulai petisi change.org/PapuaItuKita kepada Komnas HAM untuk mengusut penembakan empat remaja oleh aparat militer tanpa alasan yang jelas.

Petisi yang didukung hampir 14.000 orang itu selangkah lagi akan berhasil. Zely meneruskan gerakan #PapuaItuKita melalui media sosial agar kita lebih mengenal masyarakat Papua sebagai bagian dari republik ini.

Selanjutnya>>>

5 dari 5 halaman

NEXT

Titi Anggraini

Saat DPR hendak mengesahkan perubahan dari Pilkada Langsung menjadi tidak langsung, Titi dan lembaganya yaitu Perludem memulai petisi change.org/DukungPilkadaLangsung.

Melalui petisi tersebut, Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) ini menggalang dukungan hampir 120.000 orang dan menjadi salah satu petisi yang paling banyak didukung di Change.org.

Setelah gerakan massif secara online dan offline, DPR akhirnya memutuskan untuk mendengar dan mengembalikan suara rakyat, dalam bentuk Pilkada Langsung.

Ketujuh perempuan ini setidaknya telah berhasil mengubah kesadaran individu menjadi kesadaran kolektif. Mereka menginisiasi gerakan perubahan yang menjadi perhatian banyak orang.

Mereka adalah para `Kartini` baru yang mengejawantahkan perjuangan Raden Ajeng Kartini untuk tak menyerah berjuang demi perubahan yang lebih baik.

"Kami berharap makin banyak perempuan Indonesia yang berani bersuara untuk mewujudkan perubahan yang ingin mereka lihat, secara offline maupun online," kata Change.org melalui keterangan resminya.

(isk/dhi)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.