Sukses

Twitter Ads Dorong Perkembangan UKM Indonesia

Twitter Ads merupakan salah satu upaya Twitter untuk mengembangkan UKM lokal.

Liputan6.com, Jakarta - Twitter mengajak para pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) untuk melakukan kegiatan pemasaran dan memasang iklan di layanannya dengan layanan iklan mandiri Twitter Ads. Ini merupakan salah satu upaya Twitter untuk mengembangkan UKM lokal, yang sejalan dengan salah satu prioritasnya di Indonesia.

Berdasarkan data dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, saat ini terdapat sekira 58 juta UKM di Indonesia. Sayangnya, menurut Twitter, masih sangat kecil dari total UKM itu yang mempromosikan produk dan layanannya secara online.

"Saat ini banyak UKM yang tumbuh secara alami di Twitter, tapi sebenarnya mereka bisa tumbuh lebih besar jika memaksimalkan usaha mereka menggunakan iklan," kata Managing Director Online Sales Twitter Asia Pacific, Aliza Knox, di Jakarta, Selasa (21/4/2015).

Diungkapkan Knox, dengan banyak dan beragamnya aktivitas di Twitter, maka akan semakin mudah bagi para pelaku bisnis untuk menjangkau para follower yang menjadi target konsumennya. Saat ini, sambungnya, para pelaku UKM telah mulai mempromosikan berbagai produk dan jasa mereka di Twitter, seperti event, ritel, layanan, dan travel.

"Pelaku ritel offline mulai beralih ke online dan mereka mulai menjalin komunikasi dengan konsumen melalui Twitter," tuturnya.

Layanan iklan Twitter untuk membantu perkembangan bisnis UKM bisa melalui dua cara yaitu Promoted Account dan Promoted Tweets.

Melalui kedua cara itu, pelaku UKM bisa mendapatkan lebih banyak follower, tweet lebih banyak di lihat atau di-retweet, menonjol di Twitter, dan kemungkinan besar aplikasi atau layanan mereka akan digunakan oleh lebih banyak orang.

Secara keseluruhan, Twitter Ads dirancang untuk membantu UKM mencapai tujuan bisnis, baik untuk meningkatkan pertumbuhan dan interaksi follower yang relevan, mendorong jumlah visitor yang berkualitas tinggi ke situs web, serta mempromosikan aplikasi atau mencari prospek baru.

Pelaku UKM hanya perlu membayar setiap aktivitas sesuai dengan tujuan dan kategori spesifik, sehingga dapat menjalankan kampanye bisnis sesuai dengan sasaran.

Selain itu, pelaku UKM juga dapat menjangkau calon pelanggan atau pembeli dengan berbagai cara berdasarkan wilayah demografi, minat, akun yang mereka follow, perangkat, dan kata kunci untuk menjangkau target yang lebih spesifik.

Pelaku UKM bisa menganalisa tweet setiap saat karena Twitter menyediakan beranda analitik atau dashboard aktivitas tweet berisi paparan data yang bisa ditindaklanjuti.

"Tidak ada biaya minimum untuk layanan iklan ini. Namun untuk saat ini metode pembayaran yang kami miliki baru melalui kartu kredit," ungkap Knox.

(din/isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.