Sukses

Hacker Berpotensi Sebabkan Tabrakan Kereta Api

Sistem komputasi digital yang berfungsi untuk mengatur lalu lintas kereta api dapat diretas.

Liputan6.com, Jakarta - Ahli keamanan internet, Profesor David Stupple kepada BBC mengatakan bahwa keputusan Uni Eropa untuk menerapkan sistem transportasi European Rail Traffic Management System yang lebih canggih memiliki potensi bahaya.

Sistem komputasi digital yang berfungsi untuk mengatur lalu lintas kereta api antar negara Eropa itu, menurut Stupple, dapat diretas dengan mudah oleh para hacker untuk menciptakan kecelakaan yang mengerikan.

Belum lama ini sistem European Rail Traffic Management System sudah diujicobakan di Inggris. Tahap yang dilakukan memang baru sebatas pada penggantian lampu sinyal kereta yang sudah tua, dengan lampu sinyal digital berbasis komputer.

Namun Stupple mengatakan, lampu sinyal digital adalah sektor yang memiliki peran sangat fital. Hacker --yang mungkin disponsori kelompok teroris-- dapat dengan mudah mengacaukan lampu sinyal tersebut dan menyebabkan kecelakaan kereta api yang memakan banyak korban. 

"Mudah, mereka hanya butuh malware dan mengendalikannya dari jarak jauh. Sistem digital baru ini dapa diekspos oleh pelaku berbahaya seperti teroris. Kecelakaan yang sangat mengerikan mungkin menanti kita," papar Stupple seperti yang dikutip dari laman The Hacker News, Rabu (29/4/2015).

Lebih jauh Stupple menjelaskan, "Pemerintah bisa saja membentengi sistem mereka. Namun ancaman malware bisa datang dari orang dalam."

Malware yang ditanamkan ke dalam sistem menurut Stupple memang tidak melulu dilakukan oleh hacker dari jarak jauh, tapi juga oleh orang dalam yang bekerja mengurusi sistem tersebut.

European Rail Traffic Management System sendiri rencanannya akan mulai beroperasi di sejumlah wilayah Uni Eropa pada tahun 2020 mendatang. Inggris diproyeksikan sebagai pusat kontrol sistem transportasi antar negara berteknologi canggih tersebut.

(dhi/dew)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.