Sukses

Mencoba Bangkit, BlackBerry Fokus Garap Enterprise

Penggantian pucuk pimpinan untuk menguasai segmen enterprise juga dilakukan BlackBerry di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - BlackBerry mengumumkan lini bisnis smartphone masih menjadi salah satu pilar utama perusahaannya. Namun, perusahaan asal Kanada itu mengaku memang tengah berusaha bangkit dengan kembali fokus di bisnis layanan komunikasi kelas korporasi yang pernah dikuasainya.

Layanan komunikasi di kelas enterprise BlackBerry memang masih belum tergoyahkan hingga saat ini. Layanannya masih banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar di dunia karena faktor keamanan yang tinggi.
 
Niatan BlackBerry untuk kembali menguasai kelas enterprise semakin terlihat setelah Jhon Chen diangkat menjadi CEO. 

Ternyata, penggantian pucuk pimpinan untuk menguasai segmen enterprise juga dilakukan BlackBerry di Indonesia. Sosok Sofran Irchamni yang belum lama ini dipilih menjadi Managing Director BlackBerry Indonesia juga dikenal cukup berpengalaman di pasar enterprise.

‎Di bawah kepemimpinan Sofran, BlackBerry Indonesia mengaku layanan BlackBerry Enterprise Service (BES) memiliki posisi penting. Perluasan akses BES ke pengguna perangkat non-BlackBerry (Android dan iOS) diklaim sebagai senjata baru dalam menguasai pasar. 

‎"Dulu BES 5 hanya bisa berjalan untuk device BlackBerry saja. Tapi strategi kami berubah dan kini makin berkembang sampai saat ini sudah BES12 yang memungkinkan dipakai multi platform di semua perangkat iOS dan Android," ujar Sofran.

Target khusus kelas bisnis membuat BlackBerry memberikan perlakukan yang berbeda antara BES dan BBOS yang dipakai kelas konsumen. Kunci utamanya terdapat di satu perangkat dengan dua laci yang biasa disebut 'container' yang membuat pengguna BES 12 dapat memisahkan kepentingan pribadi dan kepentingan pekerjaan dalam satu device.

"Ketika masuk ke mode BES untuk pekerjaan maka semua email hingga aplikasi yang terinstal dienkripsi jadi sangat aman. Pemilik perusahaan pun dapat memantau dan melakukan tindakan apabila BlackBerry milik salah satu karyawan hilang," tambah Sofran.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan cara kerja BES12 cukup sederhana dengan perlindungan keamanan yang terjamin. Pengguna BES akan masuk ke server yang mampu menampung sekitar 25 ribu user yang kemudian dapat dikontrol oleh satu monitor terpusat.

Kemampuan BlackBerry menerakan standar keamanan tinggi ini harus diakui jadi salah satu kunci sukses BlackBerry di pasar enterprise. "Pasalnya, hanya BlackBerry yang mendapat approval dari Department of Defense Amerika Serikat dan Jerman. Buktinya, Barrack Obama dan Angela Merkel saja cuma mau pakai BlackBerry," tandas pria berkacamata itu.

(den/dhi)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini