Sukses

Conclave, Wadah Interaksi Startup Tanah Air

Conclave hadir sebagai co-working space guna membangun ekosistem startup lokal yang kuat.

Liputan6.com, Jakarta - Pertumbuhan startup yang kian menggeliat di Tanah Air, mendorong Conclave hadir sebagai co-working space guna membangun ekosistem startup lokal yang kuat. 

"Conclave adalah wadah untuk para startup, freelancer, profesional atau individu untuk bertukar pikiran dengan suasana yang baru. Di sini mereka bahkan bisa mengembangkan networking melalui interaksi dengan semua tenant yang hadir di Conclave," kata Rendy Latief, CEO Conclave di Jakarta.

Di Indonesia, lanjut Rendy, keberadaan co-working space sangat minim. Sementara industri kreatif seperti startup terus tumbuh. Jika biasanya mereka bekerja di cafe, di Conclave mereka bisa mendapatkan fasilitas kantor yang lengkap dan tidak terganggu dengan suasana sekitar.

Aditya Hadiputra, Chief Marketing Officer Conclave menjelaskan bahwa proyek ini adalah kantor bersama bagi para startup serta industri kreatif di Indonesia. Conclave terdiri dari 4 (empat) lantai dengan fasilitas ruang kerja, ruang rapat, auditorium, perpustakaan, ruang hiburan dan game, kantin serta kamar mandi plus shower.

Ruangan Kerja Conclave (Liputan6.com/ Iskandar)

"Conclave bisa dibilang sebagai sebuah lingkungan kerja yang nyaman dengan fasilitas perkantoran yang lengkap dan memadai. Bahkan lebih efisien dari gedung-gedung perkantoran di Ibukota," tambah Aditya.

Untuk menjadi member di Conclave, calon tenant dapat memilih salah satu dari sejumlah paket fasilitas. Mulai dari Rp 50 ribu per jam, Rp 200 ribu per hari, Rp 1 juta per 7 hari hingga Rp 12,5 juta per tim setiap buan.

Masing-masing paket dilengkapi fasilitas yang variatif, mulai akses ruang kerja, printing, scanning, free flow espresso, shower room serta akses WiFi berkecepatan 50 Mbps.

Conclave (Liputan6.com/Iskandar)

Sebagai informasi, sepanjang kuartal pertama 2015, terdapat 93 startup di Asia Tenggara yang menerima pendanaan hingga US$ 650 juta atau setara dengan Rp 8,46 triliun.

Salah satu negara yang menjadi sorotan adalah Indonesia, dimana startup yang telah menerima pendanaan di kuartal satu tahun ini mencapai 24 startup. Nyaris tumbuh dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya, 14 startup.

(isk/dew)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini