Sukses

NASA Diam-diam Selidiki Asteroid Pemacu Kiamat Bumi

Asteroid yang tengah hidup berdekatan dengan Bumi rupanya bisa menjadi `pemacu` kiamat.

Liputan6.com, Jakarta - Baru-baru ini, terdengar kabar yang mengungkap bahwa planet Bumi sedang dilanda sebuah fenomena alam, dimana memiliki sebuah risiko tengah berhadapan dengan sebuah asteroid. Hal ini langsung dibeberkan oleh seorang ilmuwan Profesor Brian Cox, seorang peneliti astronomi dari School of Physics and Astronomy at the University of Manchester.

Mengutip informasi yang dilansir laman MailOnline, Cox mengatakan bahwa planet Bumi bisa saja mengalami `peristiwa nyaris kiamat`. Peristiwa di sini bukan mengacu ke fenomena suara sangsakala yang terjadi beberapa waktu lalu, namun mengacu ke peristiwa asteroid yang dapat `berpapasan` dengan bumi.

Pada Maret lalu, diketahui terdapat sebuah asteroid yang bernama `2014 EC` dengan jarak sekitar 61.637 kilometer dari bumi atau sekitar seperenam jarak antara bulan dan bumi.

Bahkan, asteroid tersebut diklaim bukan merupakan satu-satunya asteroid yang mengancam bumi. The National Aeronautics and Space Administration (NASA) baru-baru ini juga tengah melacak keberadaan 1.400 asteroid yang berpotensi membahayakan bumi dan diperkirakan ke depannya akan mencapai bumi serta memberikan dampak `mengerikan` terhadap planet ini.

Ancaman serius asteroid `pemacu` kiamat Bumi tersebut pun juga digambarkan oleh seorang mantan astronot, Ed Lu. Ia menggambarkan asteroid sebagai sebuah cosmic roulette, dan yang dapat membuat umat manusia bisa selamat dari dampak serius hanyalah sebuah `kedipan kemujuran`.

Setidaknya terdapat sekitar 1 juta asteroid yang hidup berada di dekat bumi, bahkan, bisa saja keberadaan jutaan asteroid tersebut mampu mengancam planet Bumi.

Bukti otentik yang diperlihatkan dari fenomena asteroid ini adalah saat obyek tak dikenal meledak di atas Chelyabinsk, Rusia, dengan kekuatan 20-30 kali dari bom atom Hiroshima.

Ini merupakan kejadian yang mengejutkan setelah sebelumnya terjadi peristiwa Tunguska pada 1908. Tunguska adalah kerusakan hutan yang luas di Siberia setelah obyek tak dikenal memasuki atmosfer bumi.

Selama sekitar dua dekade terakhir, NASA terus-menerus melakukan pencarian asteroid berbahaya yang bisa mengancam bumi dengan ukuran lebih dari 1 kilometer. NASA mengklaim telah berhasil dengan menembus angka 98 persen di antaranya.

Namun, sebuah perusahaan yang bermitra dengan NASA, Planetary Resources, menyebutkan alat pendeteksi asteroid itu baru hanya bisa mendeteksi 1 persen obyek-obyek yang mengitari matahari. (jek/dew)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.