Sukses

Top 5: Beli iPhone 6 Dapat Sabun Sedot Perhatian

Berikut rangkuman Top 5 berita terpopuler yang paling banyak dibaca di kanal Tekno Liputan6.com kemarin.

Liputan6.com, Jakarta - Berikut rangkuman Top 5 berita terpopuler yang paling banyak dibaca di kanal Tekno Liputan6.com kemarin, Selasa (30/6/2015). 

1. Heboh! Beli iPhone 6 di Lazada Malah Dapat Sabun

Para pengguna Twitter Tanah Air dibuat heboh setelah seseorang bernama Danis Darusman berkeluh kesah perihal penipuan yang dilakukan oleh situs belanja online Lazada. Melalui akun Twitter pribadinya (@danisdarusman) Danis pada Senin 29 Juni 2015 berkicau, "Beli iphone 6+ nyampenya sabun nuvo! Hanya di @LazadaID BURUAN GUYS!!! Buruan bangkrut maksudnya lo."

Tak hanya via Twitter, untuk membuktikan kebenaran keluhannya, Danis pun mem-posting video unboxing kotak kemasan iPhone 6 Plus dari Lazada yang berisi sabun batangan melalui akun Path-nya.

2. 8 Tanda Anda Kecanduan WhatsApp

WhatsApp mampu menyaingi popularitas saingannya, BBM dan LINE. Alasan banyak para pengguna smartphone menggunakannya karena WhatsApp tidak berbayar dan cenderung stabil digunakan dibanding aplikasi pesan instan lainnya. Namun penggunaan WhatsApp yang begitu sering rupanya dapat memberikan efek negatif bagi para penggunanya.

Ada beberapa tanda yang harus diperhatikan bahwa bisa saja Anda merupakan pecandu WhatsApp. Seperti histeris ketika mendengar notifikasi WhatsApp, gemar update status, hingga terus-terusan menatap layar ponsel karena menunggu balasan WhatsApp.

3. Ini Bukti Bagaimana Smartphone `Merusak` Hidup Anda

Penggunaan smartphone yang berlebihan justru menyita waktu penggunanya lebih banyak berkutat dengan gadget dan melupakan orang di sekitarnya. Ada beberapa bukti bahwa smartphone merusak kehidupan Anda. Elite Readers memposting ilustrasi foto-foto yang menunjukkan fakta/fenomena yang terjadi saat ini.

Misalnya saja, pasangan Anda komplain karena Anda terlalu sibuk menunduk melihat ponsel saat duduk berdua di cafe, panik saat tak menemukan smartphone Anda, masih berkutat dengan gadget meski sudah waktunya tidur, atau tidak punya teman main karena yang lain lebih asyik dengan gadget-nya.

4. Tak Hanya Kiamat Internet, Hari Ini Penerbangan Juga Akan Kacau?

Menurut para ilmuwan NASA, durasi waktu pada hari Selasa 30 Juni 2015 akan lebih lama 1 detik dibandingkan hari-hari lain akibat terjadinya lompatan detik kabisat kedua (leap second). Kondisi ini diyakini akan mempengaruhi sistem komputasi dan server. Bahkan, tak sedikit yang mengatakan bahwa hari ini akan terjadi "kiamat internet" skala kecil, dikarenakan sistem operasional internet sangat mengandalkan penghitungan waktu pada server.

Tak hanya internet, leap second juga kemungkinan besar akan mempengaruhi sektor transportasi udara. Hal ini bukan berarti leap second akan membuat pesawat terbang yang tengah mengudara jatuh. Tentunya tidak seperti itu. Hanya saja, gangguan akan terjadi di sistem ticketing transportasi udara yang di era modern seperti sekarang ini sangat mengandalkan sistem komputasi.

5. 3 Fenomena Kiamat Internet yang Bikin Heboh

Selasa, 30 Juni 2015, diyakini sebagai salah satu momen yang sangat krusial bagi kelangsungan sistem komputasi dan internet. Menurut para ilmuwan, durasi waktu pada hari Selasa 30 Juni 2015 akan lebih lama 1 detik dibandingkan hari-hari lainnya, atau yang disebut dengan lompatan detik kabisat kedua (leap second). Kondisi tersebut ditengarai bakal mempengaruhi penghitungan waktu pada sistem komputasi dan mempengaruhi pola operasional internet. Tak sedikit yang mengandaikan bahwa hari ini akan terjadi "kiamat internet".

Fenomena "kiamat internet" atau "kiamat komputer" sebenarnya bukan saja terjadi kali ini. Di tahun 2000, kejadian yang hampir serupa pernah terjadi. Malahan, di 2038 mendatang, diprediksi bakal terjadi "kiamat internet" atau "kiamat komputer" yang lebih fatal lagi.

(dew)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini