Sukses

Patuhi TKDN, Wiko Mobile Segera Bangun Pabrik di Indonesia

Wiko Mobile selaku "pemain" baru di pasar ponsel Tanah Air pun mengaku siap mendukung kebijakan pemerintah dan kini tengah menyiapkan diri.

Liputan6.com, Jakarta - Rencana pemerintah menerapkan standar baru bagi perusahaan pembuat smartphone berteknologi 4G LTE (long term evolution) membuat berbagai vendor bergeming.

Wiko Mobile selaku `pemain` baru di pasar ponsel Tanah Air mengaku siap mendukung kebijakan pemerintah dan kini tengah menyiapkan diri.

Menurut penjelasan Chief Sales Officer Wiko Mobile Indonesia Sung Khiun, pihaknya saat ini telah memasuki proses penyiapan lahan untuk lokasi pabrik ponsel 4G mereka. Ia berharap semuanya dapat terwujud di akhir tahun 2015 ini.

"Kami sudah menyiapkan lahan. Di wilayah Jabodetabek, agar tidak terlalu jauh dan menghemat biaya," papar Khiun.

Lebih lanjut, Khiun mengutarakan, nantinya pabrik smartphone 4G Wiko diharapkan mampu memproduksi hingga 3.000 unit ponsel tiap line-nya. Namun sayang, Khiun belum mau lebih merinci berapa investasi yang mereka tanamkan untuk membangun pabrik di Indonesia.

"Kalau soal itu kami belum bisa ungkap. Yang pasti, kami dukung TKDN yang ditetapkan pemerintah," sambung Khiun pasca acara peluncuran smartphone 4G LTE tertipis di dunia, Wiko Highway Pure, di Intercontinental Hotel Jakarta, Rabu (1/7/2015).

Sejalan dengan Wiko, sejumlah produsen perangkat mobile yang beroperasi di Indonesia juga telah secara terbuka menyatakan strategi mereka masing-masing untuk memenuhi regulasi TKDN.

Asus misalnya, Country Product Group Leader Asus Indonesia, Juliana Chen, beberapa waktu lalu sempat mengungkapkan bahwa pihaknya telah memiliki pabrik smartphone di Batam. Produsen asal Taiwan itu telah bekerjasama dengan pihak manufaktur lokal untuk mengoperasikan pabrik tersebut.

Adapun LG, produsen asal Korea Selatan itu juga telah menyatakan siap membangun pabrik di Indonesia. Terlebih mereka sudah memiliki lahan untuk membangun pabrik dan kini telah memasuki tahap penentuan besaran investasi.

(dhi/isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini