Sukses

Komputer Organik Ini Dibuat dari Otak Tikus

Komputer organik yang bernama ‘Brainet’ ini menggunakan empat tikus yang dihubungkan dengan elektroda sebagai jaringannya.

Liputan6.com, North Carolina - Bisakah Anda membayangkan ada sebuah komputer yang dibuat dari otak hewan? Memang nyatanya terdengar mustahil. Namun tidak bagi sekelompok ilmuwan Neurobiologi asal Universitas Medical Centre Duke ini.

Mereka telah berhasil menciptakan sebuah komputer organik dari otak tikus. Komputer organik yang bernama ‘Brainet’ tersebut menggunakan empat tikus yang dihubungkan dengan elektroda sebagai jaringannya.

Menurut informasi yang dilansir laman Engadget, Sabtu (18/7/2015), keempat alat elektroda ditanamkan langsung ke dalam otak empat tikus yang masih hidup ini.

Mereka mengungkap bahwa elektroda mikroskopis ditanam di dalam area korteks otak tikus-tikus ini. Dengan ditanamkannya alat elektroda ini, mereka dapat memanfaatkan otak tikus dengan menghubungkan dan bertukar informasi secara real-time.

Secara ilmu teknobiologi, tikus secara kolektif rupanya mampu memecahkan masalah komputasi, masalah tersebut berupa pengolahan gambar, menyimpan, dan mengingat informasi, bahkan mampu membuat prediksi curah hujan.

Untuk tingkat akurasi, tikus-tikus ini diklaim mampu memprediksi secara akurat sampai 41 persen. Nicolelis, seorang ilmuwan Neurobiologi, mengungkap bahwa penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan alat bantu bagi penderita kecacatan otak di masa depan.

Mereka tak hanya menggunakan tikus sebagai hewan eksperimen, para ilmuwan tersebut rupanya juga melakukan penelitian dengan memanfaatkan dua ekor monyet. 

Namun, otak tikus tetap mampu memecahkan masalah lebih mudah dibandingkan dengan otak monyet. Tikus pun lebih mudah beraktivitas serta melakukan proses sinkronisasi.

Tak hanya disitu, tikus juga diklaim mampu menemukan alternatif untuk membagi `beban` kerja mereka di antara kelompok, sehingga salah satu tikus tidak terhenti pekerjaannya meski menerima beban pekerjaan dari yang lain.

(jek/dew)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini