Sukses

6 Fakta tentang Pluto yang Perlu Anda Ketahui

Saatnya Anda mengetahui enam fakta terkait Pluto, planet kerdil paling jauh di tata surya.

Liputan6.com, Jakarta - Pekan ini, misi investigasi Pluto yang dilakukan The National Aeronautics and Space Administration (NASA) akan mencapai tahap akhir di titik terdekat planet kerdil tersebut.

Dengan pesawat luar angkasa New Horizons, misi ini sudah menempuh jarak sekitar enam miliar kilometer dalam waktu lebih dari sembilan tahun sejak pertama kali diluncurkan.

Kini, New Horizons melesat dengan kecepatan 50.000 km per jam. Perlahan-lahan, New Horizons akan melambat saat masuk ke orbit Pluto, sebelum mengisi lintasan dengan ketinggian 12.500 km di atas permukaan Pluto.

Di sepanjang sejarah, ini merupakan titik terdekat yang pernah dicapai umat manusia di Pluto, planet terjauh di tata surya.

Sebagai informasi, tim Tekno Liputan6.com akan memberikan sejumlah fakta terkait Pluto yang perlu Anda ketahui. Melansir laman Phys.org, terdapat enam fakta yang menurut Rob Cockcroft, astronom dari McMaster University, tentang keberadaan Pluto di tata surya. Simak fakta-faktanya berikut ini.

1. Sehari di Pluto, satu minggu di Bumi

Meskipun ukurannya lebih kecil, butuh waktu lebih lama bagi Pluto untuk menyelesaikan satu putaran di atas sumbunya sendiri. Hal ini mengakibatkan rentan waktu satu hari di Pluto sama dengan 6,5 hari di Bumi (bisa dibilang hampir satu minggu di Bumi).

Karena letak Pluto yang berada di titik paling luar tata surya, planet ini butuh waktu lebih lama untuk mengitari Matahari. Hal ini membuat rentan waktu setahun di Pluto sama dengan 248 tahun di Bumi.

2. Memiliki lapisan es

Materi alam Pluto terbuat dari bebatuan, namun dilapisi oleh es tipis. Permukaan planet ini ditutupi oleh nitrogen beku dan kemungkinan besar ada juga air beku yang tersimpan di sela-sela bebatuan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Atmosfer tipis

3. Atmosfer tipis

Jangan bandingkan tingkat atmosfer Pluto dengan Bumi, keduanya memiliki tingkat lapisan atmosfer yang begitu berbeda. Atmosfer Pluto justru 100.000 kali lebih tipis daripada Bumi.

Karenanya, planet kerdil ini bisa "berkeringat". Hal ini disebabkan oleh nitrogen beku yang berada di permukaan Pluto berubah menjadi gas dan naik ke angkasa. Akibatnya, Pluto memiliki atmosfer yang sangat tipis.

4. Orbit elips

Jika dihitung dari rata-rata, jarak Pluto justru 40 kali lebih jauh dari jarak Bumi ke Matahari. Uniknya, jarak tersebut dapat berubah-ubah karena orbit Pluto yang berbentuk elips.

Pada titik terjauh, jaraknya ke Matahari bisa setara dengan 50 kali jarak Bumi ke Matahari. Di titik terdekat, jaraknya bisa hanya sama dengan 39 kali jarak Bumi ke Matahari. Jarak dari Matahari ke Pluto berkisar antara 4,4 miliar km sampai 7,4 miliar km.

3 dari 3 halaman

Musim ekstrim

5. Musim ekstrim

Musim dan iklim di Pluto tergolong sangat ekstrim dan periodenya begitu panjang. Hadirnya fenomena musim ekstrim ini disebabkan oleh kemiringan Pluto terhadap Matahari.

Jika dibandingkan dengan Bumi yang punya paling banyak empat musim, sudut kemiringannya hanya sekitar 23,5 derajat terhadap Matahari. Sementara bagi Pluto yang berada di ujung tata surya, punya kemiringan 120 derajat terhadap Matahari.

6. Bumi dan Bulan, Pluto dan Charon

Pluto memiliki kesamaan dengan Bumi dan Bulan. Pluto pun memiliki bulan yang bernama Charon. Karena model orbitnya, permukaan Charon yang sama yang akan selalu terlihat dari permukaan Pluto. Sama seperti permukaan Bulan dari Bumi.

Namun, ada satu perbedaan yang mencolok. Charon justru hanya tampak di satu titik yang sama di langit Pluto. Artinya, jika Charon berada di wilayah lain di Pluto, Anda tidak akan dapat menikmati cahaya Charon di malam hari. 

(jek/dew)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini