Sukses

Nasib Nintendo Bakal Terpuruk?

Selepas kepergian sang CEO, Satoru Iwata, bagaimana nasib Nintendo di masa mendatang?

Liputan6.com, Tokyo - Nintendo baru saja melepaskan kepergian sosok CEO dan Presiden Satoru Iwata yang meninggal pada Sabtu lalu, (11/7/2015) akibat mengidap penyakit kanker saluran empedu.

Kini, bak anak ayam yang kehilangan induknya, Nintendo butuh seorang pemimpin baru. Siapakah kira-kira yang akan menggantikan posisi Iwata di masa mendatang?

Nintendo memang mengungkapkan bahwa mereka belum punya daftar kandidat yang dapat diajukan untuk mengisi jabatan tersebut.

"Mereka mengatakan belum memutuskan siapa yang bakal menjadi CEO selanjutnya, jadi belum ada kepastian," ujar Japan Asia Securities Deputy General Manager, Mitsuo Shimizu sebagaimana dikutip dari Reuters, Senin (20/7/2015).

Seorang analis Deutsche Bank, Hanjoon Kim mengatakan bahwa kematian Iwata justru merupakan kekalahan bagi Nintendo, terlebih Iwata lah yang menjadi pemimpin dalam melakukan terobosan Nintendo di ranah game mobile.

Jika Iwata sudah tidak ada di Nintendo, lanjutnya, bisa jadi nasib raksasa game asal Jepang tersebut bakal terpuruk.

Meskipun sampai saat ini belum ada nama yang cocok untuk menggantikan posisi Iwata. Nintendo mengatakan bahwa untuk saat ini, sementara semua divisi akan ditangani oleh Senior Managing Director, Genyo Takeda dan Game Designer, Shigeru Miyamoto.

Beberapa waktu lalu sebelum meninggalkan Nintendo untuk selamanya, Iwata menjadi salah satu pencetus yang mengusulkan agar Nintendo membawa bisnisnya ke ranah game mobile. Bahkan, perusahaan game yang berdiri sejak 1889 itu pun menggandeng developer game mobile terpopuler di Jepang, DeNA.

"Ini akan menjadi secercah harapan bagi Nintendo. Banyak sekali ekspektasi yang muncul seputar kerjasama dengan DeNA dan itu mengarah kepada game online," ujar Shimizu.

Baca juga:
Satoru Iwata, Sang Penggawa di Balik Kesuksesan Nintendo
Nintendo Pastikan Terjun ke Pasar Game Mobile

(jek/dew)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini