Sukses

Layanan 4G LTE Komersial Digelar, Internet Cepat Buat Apa?

Smartfren akan meluncurkan layanan 4G LTE miliknya secara komersial pada semester kedua tahun ini.

Liputan6.com, Surabaya - Operator telekomunikasi di Indonesia hingga saat ini berlomba-lomba untuk menyiapkan layanan 4G LTE terbaik mereka. Tak mau ketingggalan, operator yang dikenal dengan layanan CDMA, Smartfren, juga ikut meramaikan industri ini.

Rencananya, Smartfren akan meluncurkan layanan 4G LTE miliknya secara komersial pada semester kedua tahun ini. Jika sudah dikomersialisasikan secara merata di Tanah Air, lalu untuk apa 4G LTE digunakan?

Munir Syahda Prabowo, Head of Network Special Project Smartfren, memperkirakan layanan internet super cepat ini akan digunakan para pengguna internet di Indonesia untuk menonton video streaming, melakukan video calling, bermain game online, dan melakukan atau menerima telepon menggunakan data 4G LTE (voLTE).

"Saat ini, game online semakin menjamur di Indonesia. Dengan kecepatan 4G LTE yang lebih stabil dibanding 3G, pengguna smartphone akan semakin getol bermain game online. Streaming video HD juga sudah semakin berkembang. Tentunya streaming film HD yang memerlukan bandwidth besar akan dapat diakomodasikan dengan baik oleh 4G LTE," ujarnya.

Namun untuk saat ini, lanjut Munir, aktivitas VoLTE belum berkembang di Indonesia. Pun demikian, dengan kekuatan jaringan yang dimiliki Smartfren, pihaknya berharap ke depannya masyarakat dapat menikmati kecepatan 4G LTE secara maksimal.

Sebagai informasi, Smartfren telah mengantongi izin Sertifikat Kelayakan Operasi (SKLO) layanan 4G LTE dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo).

Perusahaan telah meluncurkan layanan 4G LTE pertamanya di Kota Batam pada 6 Juli 2015, bersamaan dengan komersialisasi 4G LTE spektrum 1.800 MHz yang digelar 4 operator lainnya yaitu Telkomsel, XL, Tri, dan Indosat.

Smartfren sebagai satu-satunya operator seluler berbasis CDMA akan mengandalkan jaringan 4G LTE di frekuensi 850 MHz dan 2300 MHz. Layanan 4G LTE secara serentak dilakukan di lima kota besar Indonesia yaitu Makassar, Balikpapan, Lombok, Banjarmasin, dan Batam.

Munir memaparkan, spektrum frekuensi 850 MHz yang mengadopsi teknologi standar pengantaran data FDD (Frequency Division Duplex) memiliki kecepatan downlink 2 Mbps - 20 Mbps, sementara spektrum 2.300 MHz berbasis TDD (Time Division Duplex) mempunyai kecepatan downlink 2 Mbps - 100 Mbps.

(isk/dhi)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini