Sukses

Bercak Darah Muncul di Bulan Planet Saturnus

Bulan milik planet Saturnus, Tethys, memperlihatkan permukaan yang dipenuhi jejak bercak merah seperti darah

Liputan6.com, Washington DC - Kabar terbaru dari planet Saturnus kembali datang dari The National Aeronautics and Space Administration (NASA). Kali ini, pihak NASA telah menemukan letak terbaru dari bulan milik planet Saturnus, Tethys, memperlihatkan permukaan yang dipenuhi jejak bercak merah seperti darah.

Lokasi terbaru bulan planet cincin tersebut diperlihatkan langsung dari pesawat luar angkasa yang diluncurkan oleh NASA untuk menjalankan misi ekspedisi planet Saturnus -- Cassini-Huygens.

Dari gambar terbaru yang diambil, tampak beberapa bercak merah yang terbentang beberapa ratusan mil jauhnya di permukaan es bulan tersebut.

Sampai saat ini, belum terungkap terkait identitas bercak merah yang muncul. Para ilmuwan astronom sampai saat ini masih menduga bahwa bercak itu merupakan campuran materi kimia dari permukaan Tethys yang mencair di permukaan es sehingga membentuk warna merah darah. Pun begitu, mereka tidak menyatakan bahwa bercak tersebut merupakan darah.


Permukaan Tethys yang `berdarah`, bulan milik planet Saturnus

Para ilmuwan mencoba untuk meneliti bercak tersebut lebih lanjut. Mereka berpendapat bahwa Tethys memiliki permukaan es yang berisi material tidak murni dan dapat mengakibatkan perubahan warna yang akhirnya dapat menjalar panjang.

"Hal ini juga terjadi di bulan milik planet Jupiter, Europa. Secara geologis, bercak merah yang hadir di Europa disebabkan oleh dampak kawah bulan yang mengeluarkan gas dengan materi tidak murni selama bertahun-tahun lamanya," kata Paul Helfenstein, ilmuwan divisi imaging Cassini-Huygens, sebagaimana dikutip dari laman Space, Minggu (2/8/2015).

Sampai saat ini, Cassini-Huygens masih dalam perjalanan misi ekspedisi planet Saturnus dan bulan Tethys. Misi ekspedisi tersebut telah berjalan selama 11 tahun sejak 2004.

"Kami berharap Cassini akan mengungkap sesuatu yang mengejutkan dari eksistensi Saturnus dan Tethys ke khalayak publik," kata Linda Spilker, kepala proyek ilmiah Cassini di Nasa's Jet Propulsion Laboratory.

Linda menambahkan, Cassini-Huygens akan berada dalam orbit terdekatnya dengan bulan Tethys pada November mendatang dan berjanji akan memperlihatkan jejak bercak merah di permukaan bulan tersebut secara lebih dekat. 

(jek/dew)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini