Sukses

Startup Ini Raup Rp 13 Miliar dari Jual Makeup Bekas

Bisnis yang digarap sebagai bisnis sampingan tersebut ternyata mampu menghasilkan penjualan hampir Rp 14 miliar.

Liputan6.com, Jakarta - Membeli pakaian second (bekas) mungkin sudah tak asing di telinga masyarakat. Tapi makeup? Bisa saja ada potensi tak aman jika Anda membeli dalam kondisi bekas.

Demi mewujudkan hal itu, Karen Horiuchi, mengembangkan startup jual beli makeup bekas bernama Glambot. Jangan salah, makeup-makeup tersebut dibersihkan dahulu sebelum masuk ke dalam daftar produk yang akan dijual di Glambot.

Sebetulnya Horiuchi memulai bisnis Glambot pada 2013, dan hanya sebagai bisnis sampingan. Namun, siapa sangka dalam beberapa tahun terakhir team-nya bertambah menjadi 12 orang dan bisnisnya telah menghasilkan US$ 1 juta atau berkisar Rp13,7 miliar dari penjualan makeup bekas.

Awal mula, Horiuchi yang saat itu masih menjadi mahasiswi hukum dan biotek, sedang melakukan perjalanan. Dia menyadari dirinya banyak membeli eyeshadow dalam warna yang sama. Tadinya dia berencana untuk menjualnya di Amazon dan eBay, namun tak jadi mengingat kedua e-commerce itu tak menerima makeup bekas.

Glambot mewajibkan makeup bekas yang akan dijual, setidaknya masih terisi lebih dari 50%, dan tentu harga disesuaikan dengan seberapa banyak makeup tersisa. Hal ini diwajibkan agar calon pembeli tak membayangkan kondisi terakhir produk tersebut. 

"Sejujurnya, sebagian besar makeup yang dijual itu jarang sekali disentuh," ungkap Horiuchi seperti dikutip dari BusinessInsider, Jumat (21/8/2015).

(cas/dew)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.