Sukses

Bos Tesla Kembangkan Transportasi Berkecepatan Tinggi

Setelah mengembangkan mobil listrik, Elon Musk masih terus mengembangkan transportasi canggih berkecepatan tinggi.

Liputan6.com, Jakarta - Ketersediaan transportasi yang cepat dan nyaman tampaknya menjadi idaman banyak orang. Salah satunya Elon Musk, sang milyuner yang menahkodai perusaahan mobil listrik, Tesla Motors.

Musk, sejak tahun 2013, lewat perusahaannya SpaceX berusaha untuk mengembangkan teknologi transportasi yang super cepat dengan harga yang terjangkau. 

Teknologi yang disebut dengan Hyperloop Transportation Technologies (HTT) ini tampaknya akan segera tereliasasi setelah SpaceX memastikan akan bekerja sama dengan firma teknologi, AECOM dan perusahaan teknologi vakum, Oerlikon Leybold Vacuum.

Ketiga perusahaan itu akan bekerjasama untuk membuat pod alumunium yang nantinya akan ditembakkan melalui pipa vakum dengan kecepatan 800 mph atau sekitar 1287,5 km/jam.

HTT merupakan gagasan Elon Musk untuk menciptakan sistem transportasi masa depan. Nantinya penumpang HTT dapat menaiki sebuah pod alumunium melewati pipa vakum yang akan bergerak dengan kecepatan tinggi. 

Dr. Martin Fuellenbach, CEO dari Oerlikon Leybold Vacuum mengungkapkan bahwa mereka sangat bersemangat ikut bergabung dengan proyek ini sambil memperkenalkan teknologi mereka lewat konsep itu dan membantunya (Hyperloop) menjadi kenyataan.

"Kami (Oerlikon Leybold Vacuum) berkontribusi dengan mengirimkan para ahli kami bersama dengan perhitungan dan teknologi untuk membuat dan mempertahankan keadaan vakum untuk dapat mencapai kecepatan yang diinginkan", tambah Fuellenbach.

Mengutip informasi dari laman Mirror, Kamis (27/8/2015), proyek kerjasama ini dikabarkan akan mulai berjalan pada 2016, dengan sebelumnya membuat purwarupa trek sejauh 5 mil atau sekitar 8 km di California antara Los Angeles dan San Fransisco.

HTT disinyalit akan mampu menempuh perjalanan sejauh 667 Km hanya dalam waktu 26 menit saja. Sekedar perbandingan, jarak sejauh itu kurang lebih sama dengan jarak Jakarta ke Madiun, Jawa Timur.

(dam/dew)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.