Sukses

Rusia Perintahkan ISP Blokir Wikipedia

Rusia perintahkan ISP untuk memblokir akses Wikipedia versi bahasa Rusia untuk konten yang berisi informasi terlarang mengenai jenis ganja.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Rusia, melalui Roskomnadzor (Layanan Federal untuk Pengawasan di Bidang Telekomunikasi, Teknologi Informasi dan Komunikasi Massa), memerintahkan para penyedia layanan internet (Internet Service Provider, ISP) untuk memblokir akses Wikipedia versi bahasa Rusia untuk konten yang berisi informasi terlarang mengenai jenis ganja.

Hal ini berpotensi membuat Wikipedia versi bahasa Rusia tidak bisa diakses secara keseluruhan. Demikian dikutip dari Firstpost, Kamis (27/08/2015).

Sejak Presiden Vladimir Putin kembali ke Kremlin pada 2012, Rusia telah mengeluarkan undang-undang pelarangan situs yang mengandung pornografi anak, materi tentang obat-obatan, dan militansi gerakan atau yang menganjurkan bunuh diri.

Para kritikus mengatakan, undang-undang tersebut membatasi kebebasan internet dan dapat mengarah ke pelarangan konten yang lebih umum. Tapi pemerintah menyatakan, undang-undang ini ditujukan terutama untuk melindungi anak-anak dari konten tidak senonoh.

Wikimedia RU, organisasi yang mendukung versi bahasa Rusia dari Wikipedia, sebelumnya memutuskan menghapus artikel tentang charas, semacam resin ganja, menyusul peringatan Roskomnadzor. Namun, artikel itu diedit dan dipindahkan ke alamat web yang berbeda, ungkap kantor berita RBC.

"Tindakan yang dilakukan administrator segmen Rusia dari ensiklopedia internet untuk memindahkan artikel di pertanyaan ke URL baru itu tidak membatasi akses terhadap informasi yang dinyatakan ilegal oleh pengadilan", ungkap Roskomnadzor, dalam sebuah pernyataan di situsnya.

Situs Wikipedia berbahasa Rusia masih tersedia untuk pengguna Rusia pada 1800 GMT pada hari Senin. Pengembang situs mempublikasikan spanduk (banner) hitam di bagian atas halaman web pada Senin malam yang mengatakan, kemungkinan situs web bisa diblokir "dalam waktu dekat".

(why/isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini