Sukses

Otoritas Jerman Paksa Facebook Berantas Konten Rasis

Menteri Kehakiman Jerman, Heiko Mass menuduh Facebook tidak berkontribusi untuk mencegah atau menghapus posting bernada rasis dan kebencian.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kehakiman Jerman, Heiko Maas, menuduh Facebook tidak berkontribusi untuk mencegah atau menghapus posting bernada rasis dan kebencian di media sosial. Ia menegaskan bahwa Jerman tidak menoleransi ekspresi rasis dan penyebaran kebencian. Facebook pun diminta untuk lebih peka dan waspada terkait hal ini, terlebih jika mereka tidak ingin mengalami pemblokiran di Jerman.

"Facebook harus mematuhi undang-undang Jerman yang melarang sentimen rasis, bahkan meskipun itu mungkin akan diizinkan di Amerika Serikat dengan dalih kebebasan berbicara," ujar Maas seperti dikutip dari Reuters, Selasa (1/9/2015). 

Ia melanjutkkan, "Satu hal yang jelas, jika Facebook ingin berbisnis di Jerman, Facebook harus mematuhi undang-undang Jerman. Di Jerman, penyangkalan Holocaust dan menghasut kebencian rasial adalah kejahatan dan tidak peduli apakah itu ada di Facebook atau diucapkan oleh masyarakat di tempat umum." 

Maas pun dilaporkan telah mengirim surat kepada direktur kebijakan publik Facebook, Richard Allan, di Dublin. Di dalam suratnya, Maas mengungkapkan bahwa pihaknya kerap menerima banyak keluhan terkait posting rasis di Facebook. Sebagai tindak nyata, Maas pun menyarankan digelarnya sebuah pertemuan antara otoritas Jerman dan manajemen Facebook di Berlin pada 14 September mendatang.

Heiko Maas sendiri adalah pemimpin dari Partai Sosial Demokrat (SPD). Partai ini "kebanjiran" e-mail dan panggilan telepon bernada rasis, serta ancaman bom setelah ketuanya Sigmar Gabriel mengecam mafia anti-pengungsi di balik kekerasan yang menimpa para pengungsu di timur kota Heidenau.

Kota di dekat Dresden tersebut adalah tempat terjadinya bentrokan antara pihak kemanan dan militan sayap kanan, yang memprotes kedatangan 250 pengungsi ke tempat penampungan lokal. Militan fasis bahkan melempari polisi dengan botol dan batu, beberapa di antaranya malah berteriak "Heil Hitler", yang dilarang sangat keras di Jerman.

"Tidak ada ruang untuk toleransi terhadap pengguna internet yang menyebarkan propaganda rasis. Terutama terjadi dalam sejarah Jerman kita." kata Mass.

Berkenaan dengan hal ini, seorang juru bicara Facebook mengatakan, perusahaan akan mengambil tindakan serius dan akan memenuhi undangan pertemuan yang ditawarkan pemerintah Jerman.

(why/dhi)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.