Sukses

Simpan Foto Telanjang di Ponsel, Remaja 16 Tahun Terancam Dibui

Atas perbuatannya tersebut, ia diskors sebagai quarterback di tim football. Dan ia merasa malu karena kasusnya telah beredar di media sosial

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah ahli telah mengambil keputusan di pengadilan North Carolina, dengan menuntut seorang anak 17 tahun yang memiliki foto-foto telanjang dirinya.

Foto-foto itu ditemukan ketika remaja bernama Cormega Copening itu masih berusia 16 tahun. Ia harus memperoleh pembelaan agar tak berpotensi terdaftar sebagai pelanggar seks dan berakhir di penjara.

Atas perbuatannya tersebut, ia diskors sebagai quarterback di tim football. Dan ia merasa malu karena kasusnya telah beredar di media sosial. Ia bahkan harus rela diperiksa oleh penegak hukum selama satu tahun.

Dalam kasus ini Copening didakwa sebagai pelaku kejahatan di bawah hukum fornografi anak, dalam hal mengeksploitasi seksual anak di bawah umur. Demikian seperti dikutip dari laman Telegraph, Selasa (22/9/2015).

Sementara kekasihnya, Brianna Denson, dituntut karena memiliki foto-foto telanjang dirinya di smartphone. Perbuatan ini disebut ilegal bagi anak yang belum dikategorikan dewasa yang memiliki foto telanjang diri sendiri.

Pun demikian, menurut peraturan dan undang-undang setempat (North Carolina, Amerika Serikat), berhubungan seks tidak akan melanggar hukum karena mereka pada saat itu berusia 16 tahun.

Yang terjadi dalam kasus ini adalah "sexting", dimana mereka mengambil dan memiliki foto-foto telanjang dirinya sendiri, bukan dari satu sama lain.

Justin Patchin, seorang profesor hukum pidana di Universitas Wisconsin dan pendiri cyberbullying.org, mengatakan bahwa ia telah mendengar dari contoh kasus yang melibatkan seorang berusia di bawah 18 tahun yang dituduh memiliki foto telanjang dirinya sendiri di smartphone mereka.

"Anak-anak tidak harus dikenakan sanksi untuk itu, dan Anda tidak ingin anak-anak mengirimkan gambar tersebut kepada orang lain. Tapi menurut saya itu seharusnya tidak menjadi pelanggaran pidana karena tidak ada korban," ujar Patchin.

(isk/dhi)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini