Sukses

Snowden: Alien Sulit Hubungi Manusia karena Pesan Enkripsi

Mantan anggota NSA ini ungkapkan alasan manusia belum bisa berhubungan dengan peradaban lain di luar bumi.

Liputan6.com, Jakarta - Edward Snowden, mantan anggota NSA yang sekarang menjadi buronan pemerintah Amerika Serikat, baru-baru ini mengungkapkan pendapatnya mengenai alasan manusia tidak pernah bisa berhubungan dengan alien.

Pendapat itu ia kemukakan ketika sedang melakukan wawancara di acara podcast StarTalk, bersama Neil deGrasse Tyson yang lebih dikenal sebagai seorang astrofisikawan.

Dikutip dari laman The Guardian, Rabu (23/9/2015), dalam percakapan yang dilakukan secara jarak jauh itu, Snowden awalnya menceritakan mengenai kiprahnya di dunia militer AS. Namun lama-lama percakapan tersebut malah beralih ke pembahasan enkripsi data yang mungkin membuat manusia sulit untuk berkomunikasi dengan alien.

Salah satu alasan komunikasi manusia selalu gagal dengan alien kemungkinan besar karena pesan yang dikirimkan oleh para alien merupakan pesan yang telah terenkripsi sehingga sangat sulit untuk dikenali dan dibedakan dari gelombang radiasi.

Snowden beralasan bahwa akan sangat sulit untuk memisahkan pesan yang telah terenkripsi dengan baik, sebab sulit untuk memisahkannya dari perilaku acak.

Snowden juga menambahkan bahwa mungkin manusia dan alien sebagai masyarakat telah menjadi semakin canggih. Karena itu, ada perubahan dalam hal komunikasi dari yang sebelumnya menggunakan komunikasi terbuka menjadi komunikasi terenkripsi.

"Jika manusia bermaksud untuk mendengarkan alien atau peradaban lainnya atau sebaliknya, maka keduanya harus menggunakan komunikasi yang dikirimkan melalui sarana yang paling kuno dan tidak terlindungi," tutup Snowden. 

Pernyataan Snowden agaknya sedikit berbeda dengan pernyataan salah satu ilmuwan senior di SETI yang mengungkapkan alasan manusia belum bisa melakukan kontak adalah akibat keterbatasan teknologi yang dimiliki manusia. 

Snowden saat ini masih hidup di Rusia setelah sebelumnya mendapatkan suaka dari pemerintah pada tahun 2013. Ia menjadi buronan Amerika Serikat akibat dianggap telah membocorkan program rahasia milik pemerintah.

(Dam/Dew/Sar)

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini