Sukses

CEO XL: Adopsi 5G Tak Perlu Tunggu 2025

XL Axiata menargetkan 10 juta pelanggannya sudah bermigrasi ke 4G pada 2016.

Liputan6.com, Jakarta Indonesia melalui jalan cukup panjang hingga akhirnya kini sudah mengadopsi teknologi telekomunikasi mobile generasi keempat (4G). Beberapa operator seluler besar pun sudah mengomersialisasikan layanan ini di beberapa wilayah. 

Lalu akankah adopsinya selambat teknologi 3G sebelumnya? Dian Siswarini, Presiden Direktur XL Axiata, berharap agar adopsi 4G di Indonesia bisa lebih cepat dibandingkan teknologi sebelumnya, yakni 3G. 

Perlu diketahui, teknologi 3G yang sudah ada sejak 2005 ini, hingga kini penetrasinya baru mencapai 30 persen di Indonesia. Adopsinya sangat lambat karena terganjal ekosistem ponsel yang belum merata saat itu. 

"Teknologi itu berevolusi setiap 10 tahun sekali, dan 4G pertama kali komersial di dunia pada 2010. Setelah itu, sebagian memprediksi bahwa operator bergerak ke 5G di 2020," kata Dian, saat Commercial Launch 4G LTE 1.800 MHz di Denpasar dan Surabaya, Selasa (22/9/2015).

XL yang menargetkan 10 juta pelanggan 4G di 2016 pun juga berharap agar adopsi 4G cepat. Dengan begitu, adopsi teknologi 5G juga lebih cepat.

"Teknologi 5G diprediksi booming di 2025, dan kami harap tak perlu menunggu 2025 untuk masuk ke 5G. Adopsi 4G bisa cepat, namun bergantung pada ekosistem ponsel dan jaringan," lanjut Dian. 

Amerika Serikat merupakan salah satu negara yang sedang bersiap-siap untuk masuk ke 5G. Operator Verizon dilaporkan sedang melakukan uji coba (trial) jaringan pada  tahun depan. 

(cas/isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.