Sukses

9 Fakta Ilmiah di Film The Martian

Terdapat 9 referensi NASA yang bersifat faktual hadir di film The Martian, apa saja?

Liputan6.com, California - The Martian merupakan film science fiction yang sedang diputar di bioskop Tanah Air. Di film yang dibintangi Matt Damon ini, NASA tak hanya berperan sebagai lembaga resmi yang membawa para astronotnya ke Planet Mars, melainkan juga menjadi 'konsultan' langsung bagi tim produksi dalam mengembangkan plot cerita yang ada di film dengan menghadirkan beberapa referensi yang bersifat faktual.

Film ini menceritakan kisah Mark Watney, seorang astronot NASA yang harus bertahan di Planet Merah tersebut. Pada saat itu, Watney ditinggal rekan astronotnya karena menghilang dan diperkirakan mati. Namun nyatanya, Watney masih hidup dan terus mencoba mengontak NASA untuk membawanya kembali pulang ke Bumi.

The Martian memang memiliki premis fiksi ilmiah yang sangat kuat. Bahkan, peralatan dan teknologi NASA yang hadir di film ini memang sangat akurat secara ilmiah. Semua itu berkat penelusuran tim produksi terkait konsultasi yang telah mereka lakukan bersama dengan pihak NASA.

Mengutip informasi laman Business Insider, Selasa (6/10/2015), setidaknya terdapat 9 referensi fakta ilmiah terkait teknologi dan peralatan NASA yang memang benar-benar hadir di film ini. Apa saja? Simak ulasannya.

1. The Hab

 The Hab

Mark Watney menghabiskan sebagian besar waktunya di Mars di sebuah shelter (bangunan) kecil yang disebut 'The Hab', bangunan ini dijelaskan dapat melindunginya dari radiasi berbahaya dan suhu udara ekstrem yang berada di Mars.

Konsep The Hab pada dasarnya diungkap dari temuan NASA Human Exploration Research Analog (HERA), yang mana menciptakan sebuah habitat yang nantinya bisa digunakan di luar Bumi. Habitat tersebut bahkan diuji di suhu ekstrem gurun Texas yang diperkirakan memiliki temperatur yang sama dengan Mars.

2. Rover

Rover

Rover milik Watney di film ini merupakan salah satu 'kendaraan' andalannya. Memang, rover ini tidak bisa melaju cepat lebih dari 15 mil per jam, namun dengan rover ini Watney bisa menelusuri luasnya permukaan Planet Merah.

Rover tersebut diambil dari konsep kendaraan NASA yang bernama Multi-Mission Space Exploration Vehicle (MMSEV). Seperti rover milik Watney, kendaraan antariksa ini memiliki 6 roda yang memutar dan memiliki kemampuan untuk terus berjalan menelusuri permukaan yang tak rata.

3. Space Suit

Space Suit

Tanpa adanya oksigen dan temperatur sub-zero, permukaan Mars mungkin bisa saja membunuh manusia tanpa space suit (kostum astronot) hanya dalam waktu 2 menit! Namun, jika mengenakan space suit, Watney bisa berjalan di Mars dengan leluasan dan aman, kecuali level oksigennya mulai menurun.

Meski berbeda dengan space suit asli buatan NASA, space suit ini terinspirasi dari space suit NASA dengan kode nama Z-2 dan Prototype eXploration Suit yang kelak digunakan astronot sungguhan ketika terbang ke Mars di masa mendatang. Terkini, NASA masih menguji jenis desain dan material apa yang paling cocok untuk kedua jenis space suit tersebut.

4. Berkebun di Mars

Berkebun di Mars

Di film, terdapat satu cuplikan di mana Watney berkebun di Mars dengan cara menumbuhkembangkan kentang agar ia tidak kelaparan. Mustahil kelihatannya jika hal tersebut dilakukan di dunia nyata.

Namun, rupanya kegiatan 'berkebun' di luar angkasa memanglah nyata. Baru-baru ini, para astronot di International Space Station (ISS) dikabarkan berhasil mengembangkan sayuran salada untuk pertama kalinya dinikmati di luar angkasa.

5. Water Recovery System

Water Recovery System

Sekadar informasi, Mars tidak memiliki cairan liquid atau kandungan air yang dapat diminum. Lalu, bagaimana Watney bisa bertahan hidup? Dijelaskan, The Hab yang ia huni memiliki mesin water reclaimer yang mampu mendaur ulang air Mars dan bahkan bisa menciptakan air minum dari urine milik Watney.

Mekanisme penyulingan ini pada dasarnya mengambil konsep Water Recovery System yang ada di International Space Station (ISS). Dijelaskan, teknologi tersebut nyatanya mampu mendaur ulang air, bahkan bisa menciptakan air minum dari air urine para astronot.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

6. Solar Power

Solar Power

Karena Mars berada 1,5 kali lebih jauh dari Matahari dibanding Bumi, maka Planet Merah tersebut hanya mendapatkan sekitar setengah cahaya matahari.

Namun, tanpa adanya air atau angin, Watney hanya mengandalkan solar power (tenaga surya) sebagai energi renewable (yang bisa diperbarui) sebagai instrumen yang bisa digunakan untuk menopang hidupnya.

Faktanya, hal tersebut memang terinspirasi dari International Space Station (ISS) yang memiliki 8 sayap dengan sekitar lebih dari 33.000 solar panel, yang mampu menciptakan daya listrik untuk menyalakan lebih dari 40 rumah.

7. Oxygen Generation System

Oxygen Generation System

Di film, Watney selalu mengandalkan alat 'Oxygenator-nya' yang berada di The Hab untuk bisa menciptakan oksigen buatan. Alat tersebut rupanya dibuat berdasarkan teknologi Oxygen Generation System yang ada di International Space Station (ISS) yang mampu mengurai air untuk menciptakan dua atom hidrogen, yang mana akan dipilah. Satu akan dibuang ke luar angkasa, dan yang satunya akan dijadikan atom oksigen, yang akan dirilis ke kabin astronot.

8. Hermes Spacecraft

Hermes Spacecraft

Di The Martian, Hermes Spacecraft merupakan pesawat raksasa yang mampu membawa para astronot ke Mars dari jarak 280 juta mil dengan ion propulsion. Pesawat tersebut memang mengambil konsep pesawat Dawn milik NASA yang mana dapat terbang dengan ion propulsion, yang menggunakan xenon ion untuk bisa berakselerasi di luar angkasa.

Dawn bisa terbang dari kecepatan 0-60 mil per jam dalam waktu 4 hari. Saat ini, pesawat tersebut sedang mengorbit planet kerdil yang berada di lintang asteroid antara Mars dan Jupiter.

9. Radioisotope Thermoelectric Generator (RTG)

Radioisotope Thermoelectric Generator (RTG)

Radioisotope Thermoelectric Generator (RTG) merupakan teknologi yang mampu membuat Watney menjadi lebih hangat ketika bertahan hidup di Mars. Perangkat ini mengandung isotipe Plutonium 238 yang mengalami pembakaran radioaktif natural.

Ya, sebenarnya radiasi dapat menghancurkan sel-sel dan syaraf manusia. Namun, RTG ini memiliki lapisan protektif sehingga yang Watney rasakan hanyalah energi kehangatan yang dihasilkan dari pembakaran radioaktif.

Di teknologi yang NASA kembangkan, pembakaran radioaktif merupakan salah satu metode yang berguna bagi robot rover Mars, Curiosity. Diungkap, robot rover tersebut memiliki suhu kehangatan yang sesuai berkat adanya teknologi Radioisotope Thermoelectric Generator.

(Jek/Isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini