Sukses

Meluncur November, Ini Cara TopJek Lindungi Privasi Pengguna

TopJek mengklaim memiliki solusi terbaik untuk menyelesaikan masalah privasi pengguna.

Liputan6.com, Jakarta - Masalah pelanggaran privasi pengguna menjadi batu sandungan bagi para penyedia layanan jasa ojek online. Beberapa pengguna layanan ojek online mengaku sempat mendapatkan "teror" dari pengemudi ojek online yang mereka tumpangi.

Menurut Director TopJek Cempaka Adinda, pihaknya memiliki solusi terbaik untuk menyelesaikan masalah tersebut. Solusi itu adalah dengan menyembunyikan nomor telepon pribadi pengguna dari pengemudi ojek online.

"Sistem yang kami sediakan tidak memungkinkan pengemudi ojek mengetahui nomor telepon penumpangnya. Untuk saling berkomunikasi (pengemudi dan penumpang), di aplikasi kami akan disediakan chat room khusus. Tidak disediakan akses untuk menelepon," ungkap Adinda saat ditemui tim Tekno Liputan6.com di kantor TopJek, Jakarta, Kamis (8/10/2015).

Lebih lanjut, wanita murah senyum tersebut menjelaskan, "Masalahnya kan karena pengemudi mengetahui nomor telepon pengguna. Jadi, kami sembunyikan itu. Sudah banyak cerita soal teror dari pengemudi ke penumpang."

TopJek sendiri, kata Adinda, rencananya akan mulai mengaspal di jalanan Ibukota Jakarta pada November 2015. "Launching-nya mungkin di periode dua minggu pertama November."

Hingga kini, sudah ada sekitar 10.000 pendaftar yang masuk ke sistem TopJek dalam 10 hari. Jumlah tersebut terus bertambah dengan rata-rata 200 pendaftaran per hari.

"Kami rencananya akan membatasi (pengemudi). Tapi, masih kami pertimbangkan sampai berapa jumlahnya," pungkas Adinda.

(dhi/isk)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.