Sukses

Salah Kaprah, Host TV Sebut Game sebagai Serangan Rusia ke ISIS

Ahmed kembali munculkan kontroversi dengan menyebutkan bahwa rekaman video game sebagai video serangan Rusia terhadap ISIS.

Liputan6.com, Jakarta - Kesalahan memang bisa dialami oleh siapa saja, tak terkecuali pada orang yang sudah mempersiapkan diri sebaik-baiknya, seperti yang dialami oleh seorang pembawa acara tv berpengalaman.

Mengutip informasi dari laman Al-Jazerra, Selasa (13/10/2015), peristiwa ini dialami seorang pembawa acara TV Mesir bernama Ahmed Moussa yang begitu bersemangat berkomentar mengenai video yang ternyata salah.

Dalam acara terbarunya, Ahmed yang begitu memuji tindakan Rusia terhadap ISIS di Suriah, bermaksud memutarkan video tentang usaha para tentara Rusia untuk melawan ISIS.

"Ya, ini Rusia, ini adalah tentara Rusia, ini Putin," ujar Ahmed yang begitu memuji tindakan tentara Rusia di Suriah. Bahkan, Ahmed tidak segan menyindir Amerika Serikat yang dianggapnya tidak melakukan apa pun terhadap ISIS.

"Amerika terlalu lunak terhadap ISIS. Amerika sudah berada di Suriah selama setahun lebih dan kita tidak melihat ada peluru dari tentara AS yang membunuh tentara ISIS," kata Ahmed. Namun, ketika video itu diputar diketahui kemudian bahwa ternyata video itu bukanlah penyerangan Rusia terhadap tentara ISIS.

Video yang ditampilkan merupakan sebuah game bernama Apache Air Assault yang dikembangkan oleh pengembang asal Rusia, Gaijin Enterainment dan diterbitkan oleh Activision.

Tidak diketahui apakah Ahmed sadar bahwa video yang digunakannya merupakan rekaman video game, bukan rekaman asli. Namun, ketika video tersebut diputar, Ahmed masih terus berbicara tentang kehebatan tentara Rusia yang menghantam tentara ISIS.

Akibat tindakannya tersebut, banyak meme bermunculan di media sosial tentang kesalahan Ahmed saat acaranya tersebut berlangsung.

Ahmed dikenal sebagai salah satu pembawa acara kontroversial di Mesir, sebab ia sangat mendukung pemerintahan bahkan berani mengkritik Ikhwanul Muslimin di Mesir dan gerakan Hamas.

Awal tahun ini, Ahmed juga mengeluarkan pernyataan yang kontroversial dengan menuduh Hamas telah membunuh seorang kelompok militer el-Deen al-Qassam, meskipun telah diketahui bahwa al-Qassam tewas di Palestina oleh Inggris pada 1935.

(Dam/Isk)*

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.