Sukses

Emoji Kini Bisa Dipakai untuk Cari Video Klip di YouTube

Emoji ini bisa menjadi interface terbaru yang bisa digunakan para pengguna YouTube untuk mencari video klip

Liputan6.com, Amsterdam - Kabar baik bagi Anda yang sering menggunakan emoji ketika berkomunikasi di pesan instan dan jejaring sosial. Kini, `obsesi` Anda dengan emoticon ikonik tersebut akan disulap menjadi sebuah metode pencarian baru yang akan digunakan di situs berbagi video YouTube.

Adalah para peneliti University of Amsterdam yang tengah melihat kebiasaan masyarakat menggunakan emoji sebagai `bahasa kedua` mereka di dunia maya. Mereka mengungkap, persentase penggunaan emoji bahkan hampir menyamai persentase penggunaan bahasa internet per harinya.

Oleh karena itu, para peneliti tersebut membentuk tim developer yang mengembangkan "Emoji2Video", sebuah metode interface terbaru yang bisa digunakan para pengguna YouTube untuk mencari video musik hanya dengan mengetik emoji.

Menurut yang dilansir laman Telegraph dari MIT Technology Review, Sabtu (31/10/2015), para peneliti tersebut mengatakan bahwa emoji merupakan salah satu metode yang sesuai digunakan untuk mengeksplor data besar seperti video klip di YouTube. Banyaknya judul video klip di YouTube bisa dipastikan sesuai dengan keakuratan ragam emoji.

"Emoji kami nilai sebagai emoticon yang tak hanya digunakan sebagai bahasa slang internet. Namun, emoji ini bisa menerjemahkan arti dari bahasa, umur dan budaya," tulis tim peneliti.



Oleh karena itu, hadirnya emoji bisa membantu untuk mempersempit `gap semantik` yang ada antara bahasa Inggris dengan media visual, dan membuatnya menjadi alat untuk mencari sesuatu yang lebih spesifik.

Emoji2Video telah digunakan untuk pencarian ke sekitar 46.000 video klip TouTube, yang mana telah digabungkan dengan kombinasi sekitar 385 emoji sesuai dengan konten dan judulnya. Contohnya, ketika pengguna ingin mencari video klip "Bad Blood" dari penyanyi Taylor Swift, mereka hanya mengetik emoji jarum suntik, atau bisa menambahkan beberapa emoji terkait dengan konten lagu Bad Blood, seperti emoji tengkorak dan wanita.

Baca Juga

Emoji sendiri pada awalnya dibuat oleh seorang desainer grafis asal Jepang, Shigetaka Kurita, yang bekerja membuat karakter grafik untuk menyampaikan pesan atau lexicon, semacam pictogram atau gambar yang memiliki makna yang dimana mudah dipahami orang.

Pada Februari 1999, Emoji pertama kali meluncur pada ponsel NTT Docomo, dari situ ia mampu mengubah beberapa karakter, objek, tumbuhan dan hewan menjadi sebuah emoticon berwarna dengan pikselasi sederhana. Dan pada akhirnya, Emoji kerap digunakan orang-orang untuk mempermudah proses berkomunikasi.

Beberapa tahun kemudian, kumpulan emoticon ini kembali hadir di perangkat iOS dan tersedia secara ekslusif di aplikasi WhatsApp, dan merambah ke sistem operasi Android.

Sejak itu, popularitas Emoji melejit drastis dan semakin banyak digunakan sehingga menjadikan emoticon ini sebagai wadah komunikasi universal di internet.

(jek/cas)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini