Sukses

Sepi Penonton, Film Steve Jobs Dinilai Gagal

Film yang digarap sutradara Aaron Sorkin ini diungkap menempati peringkat ketujuh di jejeran film-film teranyar di bioskop Amerika Serikat.

Liputan6.com, Cupertino - Meski sudah ditayangkan di bioskop Amerika Serikat (AS), film Steve Jobs rupanya tak mampu menggandeng banyak penonton. Bahkan, sebagian besar pengamat film menilai bahwa film biopik pendiri Apple tersebut gagal.

Menurut informasi yang dilansir Business Insider, Jumat (30/10/2015), film yang digarap sutradara Aaron Sorkin ini diungkap menempati peringkat ketujuh di jejeran film-film teranyar di bioskop Amerika Serikat (AS). Padahal, sang sutradara menargetkan film yang dibintangi Michael Fassbender tersebut berada di puncak teratas pada pekan pertama pemutarannya sejak 9 Oktober 2015 lalu.



Bahkan, pendapatan film ini tidak berbeda jauh dari film biopik Steve Jobs sebelumnya bertajuk "Jobs". Sampai saat ini, pendapatan film Steve Jobs hanya mampu meraup US$ 7,3 juta atau setara dengan Rp 99 miliar pada debut pemutarannya.

Baca Juga

Sementara, film Jobs yang dibintangi Ashton Kutcher hanya bisa meraup US$ 6,7 juta atau sekitar Rp 91 miliar di pemutaran debutnya pada 2013 lalu. Angka tersebut hanya berselisih Rp 8 miliar dengan Steve Jobs.

Dengan ini bisa dibilang penjualan Steve Jobs tidak jauh berbeda dari film Jobs. Bahkan, Steve Jobs kalah jauh jika dibandingkan dengan The Social Network, film yang juga digarap Sorkin tentang Mark Zuckerberg dan Facebook pada 2010 lalu. Pada saat itu, The Social Network meraup lebih dari US$ 22 juta atau sekitar Rp 300 miliar pada pemutaran debutnya.

Bahkan, para Apple Fanboy (sebutan para penggemar produk Apple) tidak menunjukkan antusiasmenya dalam menyambut film ini. Apa memang benar mereka tak lagi tertarik menelisik kehidupan sang pendiri Apple itu?

(jek/cas)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini