Sukses

Perlukah Pendiri Startup Berhenti Sekolah?

Siapa yang tak tertarik jika bisa meraup sukses sejak muda, tapi bukan berarti pendidikan tidak lagi penting.

Liputan6.com, Jakarta - Siapa yang tak tertarik jika bisa meraup sukses sejak muda. Namun bukan berarti pendidikan tidak lagi penting, ketika peluang untuk meraih kesuksesan sudah di depan mata.

Hal ini lah yang diyakini seorang angel investor, Tim Berry. Pendiri sekaligus Chairman Palo Alto Software tersebut menilai bahwa pendidikan, setidaknya sampai tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA), merupakan hal yang penting.

Ia pun tidak menganjurkan para enterpreneur muda melepas pendidikan mereka, saat menjawab pertanyaan seorang pendiri startup yang masih berusia 17 tahun.

"Jika Anda tidak menyelesaikan sekolah, maka Anda akan menyesalinya seumur hidup"


Pendiri startup tersebut mengajukan pertanyaan di situs tanya-jawab, Quora. Dijelaskan, ia bersama tiga orang rekannya tinggal di negara-negara yang berbeda, tapi perusahaan yang mengucurkan dana kepada startup tersebut sepertinya tidak mengetahui sang pendiri adalah seorang pelajar.

Kini orang-orang yang menjalankan startup tersebut tengah bingung, karena kapitalis ventura mereka menginginkan agar tim tersebut tinggal di kota yang sama. Mereka pun meminta masukan, apakah harus pindah sekolah atau berhenti sekolah bersama. "Apa yang harus saya lakukan," tanyanya.

Berry pun menganjurkan agar mereka tidak berhenti sekolah. Ia menyarankan, pendiri startup itu memberitahu para investor mengenai pendidikan yang tengah dijalani sekarang, bahkan kalau perlu keinginan mereka melanjutkan ke bangku kuliah. Menurutnya, pengakuan tersebut pasti membuat investor terkesan.

"Anda bisa melakukan coding dan sekolah. Saya bisa melakukannya dan banyak orang juga melakukannya. Jangan mempersempit pilihan masa depan, ketika Anda masih muda," sarannya.

Berry pun menjelaskan alasan dari sarannya tersebut. Menurutnya, pendidikan bukan hanya soal karir semata. Jika ada yang berpikir bahwa ketika telah menjadi seorang pengusaha maka tidak lagi membutuhkan pendidikan, maka itu adalah pemikiran yang menyedihkan.

Berry merujuk pada riset Kauffman Foundation pada 2009, kebanyakan pengusaha teknologi sukses sejak 1995 sampai 2005, memiliki gelar sarjana. Tapi di luar dari itu, ada para pengusaha yang tidak menamatkan kuliah mereka seperti Bill Gates dan Steve Jobs, tapi sukses membangun Microsoft dan Apple. Tapi yang pasti, Gates dan Jobs berhasil lulus dari bangku sekolah (SMA). Demikian dikutip dari Business Insider, Sabtu (31/10/2015).

(din/dew)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.