Sukses

Hindari Mata-mata Amerika, Microsoft Buka Pusat Data di Jerman

Microsoft tengah membuka pusat data baru di Jerman pada akhir 2016 dan akan dioperasikan oleh anak perusahaan Deutsche Telekom.

Liputan6.com, Jakarta - Microsoft tengah membuka pusat data baru di Jerman untuk memungkinkan pelanggan Eropa menyembunyikan informasi digital mereka dari pengawasan pemerintah Amerika Serikat. Pusat data baru tersebut akan terbuka pada akhir 2016 dan akan dioperasikan oleh anak perusahaan Deutsche Telekom--perusahaan telekomunikasi milik pemerintah Republik Federal Jerman.

Namun, menurut informasi dari The Financial Times, yang dikutip dari The Verge, Kamis (12/11/2015), pelanggan nantinya harus membayar ekstra untuk menyimpan data mereka dengan cara ini.

"Pusat data baru ini akan memungkinkan pelanggan untuk menggunakan kekuatan penuh dari layanan cloud Microsoft di Jerman [...] dan memastikan bahwa sebuah perusahaan Jerman mempertahankan kendali dari data tersebut," kata CEO Microsoft, Satya Nadella pada konferensi pers di Berlin pagi ini.

Pengumuman tersebut merupakan langkah terbaru dalam pertempuran yang sedang berlangsung antara perusahaan teknologi AS dan akses pemerintah AS terhadap data yang di simpan di luar AS. Perusahaan seperti Microsoft dan Google ingin mempertahankan kepercayaan para penggunanya setelah bukti-bukti yang dibocorkan Snowden. Untuk itu, mereka harus bersaing dengan polisi dan agen mata-mata AS yang menginginkan akses istimewa serupa.

Pertempuran hukum yang sedang berlangsung antara Microsoft dan pengadilan New York mencontohkan perdebatan, dengan otoritas AS yang menuntut akses ke e-mail dari seorang warga negara AS yang tersimpan di Irlandia dan Microsoft menolak untuk menyerahkan data tersebut.

Meskipun Microsoft bisa saja kalah dalam kasus ini, membuka pusat data baru di Jerman akan memberikan perlindungan di masa depan terhadap tuntutan AS untuk data. Perusahaan yang didirikan Bill Gates ini juga telah mengumumkan rencana untuk memuka pusat data baru di Inggris, tapi undang-undang perlindungan data di Jerman termasuk yang paling ketat di Eropa.

Dengan menempatkan pusat data di bawah kendali perusahaan Jerman sebagai "pengawas data", Microsoft memaksa setiap permintaan atas informasi untuk disalurkan melalui pemerintah Jerman.

(why/dew)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini