Sukses

Shift5+, Ponsel Bongkar Pasang dari Jerman

Ponsel yang dikembangkan oleh Shift ini memberikan pilihan bagi calon pengguna untuk menggunakan sistem operasi.

Liputan6.com, Jakarta - Tren pengembangan ponsel bongkar pasang (modular) dapat dikatakan semakin menarik perhatian beberapa pabrikan. Setelah sebelumnya, Google memperkenalkannya lewat Project Ara, kini giliran perusahaan asal Jerman yang dikabarkan siap merilis ponsel dengan konsep serupa.

Perusahaan bernama Shift ini disebut bersiap menghadirkan ponsel bongkar pasang yang diberi nama Shift5+. Mengutip informasi dari laman Phone Arena, Sabtu (14/11/2015), Shift5+ merupakan ponsel kelas flagship dengan spesifikasi yang cukup mumpuni.

Shift5+ disebut memiliki layar 5 inci yang didukung dengan chipset dari Qualcomm, meskipun belum diketahui tipe yang digunakan. Ponsel ini juga memiliki RAM 2 GB dan kapasitas memori 32 GB. Untuk kamera, Shift5+ sudah dibekali dengan resolusi kamera belakang 13 MP dan kamera depan 5 MP.

Hal yang menarik dari Shift5+ adalah saat pre-order nantinya calon pengguna dapat memilih sistem operasi yang ingin digunakan. Sistem operasi yang ditawarkan adalah Windows 10 dan Android. Namun, bukan berarti ponsel ini dapat berjalan dengan dua sistem operasi (dual-boot).

Shift juga menambahkan komponen yang nantinya dapat dibongkar pasang di antaranya adalah baterai, layar, memori internal, dan komponen penting lainnya, tapi tidak disebutkan secara rinci komponen penting apa saja yang nantinya dapat diganti.

Shift5+ dikabarkan akan mulai dikapalkan pada kuartal ketiga tahun 2016. Namun, pengguna yang tertarik dapat mulai melakukan pre-order pada Desember tahun ini. Shift5+ akan dibanderol dengan perkiraan harga sekitar US$ 342 atau sekitar Rp 4 juta.

Shift sendiri bukanlah pengembang pertama yang mengembangkan ponsel modular selain Google. Sebelumnya, sebuah perusahaan asal Finlandia juga disebut akan merilis ponsel dengan konsep serupa. Ponsel yang diberi nama PuzzlePhone, saat ini sedang bersiap menggalang dana untuk mulai pembuatan serta pengapalan hasil produksi.

(dam/cas)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini