Sukses

Asisten Virtual Bakal Gantikan Layar Sentuh dan Keyboard

Facebook dan Apple memperkirakan bahwa asisten virtual akan menggantikan keberadaan layar sentuh di masa depan.

Liputan6.com, San Fransisco - Ketika seseorang memiliki asisten virtual, kedengarannya agak 'sombong'. Bagaimana tidak, sejak lama kata 'asisten' telah dianggap sebagai suatu hal yang mewah bagi kaum elit. Toh banyak juga perusahaan yang mempekerjakan asisten virtual -- seperti Facebook. 

Dalam ajang O’Reilly Next: Economy Summit, di San Fransisco, ahli Artificial Intelligence Facebook, Alexandre Lebrun dan Pencipta Siri, Adam Cheyer membahas bahwa teknologi itu sesungguhnya memang digagas untuk kaum elit.

"Sebenarnya, itu hanya lah sekadar cara lain untuk berinteraksi," ujar Cheyer, seperti dilaporkan Business Insider dan ditulis Minggu (15/11/2015).

Keduanya setuju bahwa 'asisten virtual' hanyalah cara baru untuk berinteraksi dengan komputer. Menurut Lebrun, jika dahulu orang berinteraksi memakai keyboard dan mouse, ke depannya mereka akan menggunakan bahasa alami.

Cheyer mencontohkan, Anda ingin membeli sebotol wine dan lasagna saat dalam perjalanan ke rumah kakak Anda. Lalu, Anda ingin memastikan wine apa yang cocok untuk menemani lasgana (pencarian #1).

Kemudian, Anda mencari toko wine yang mampu mengantarnya (pencarian #2) ke rumah kakak Anda (pencarian #3). Anda dapat memperhitungkan waktu untuk berhenti di toko wine selama perjalanan (pencarian #4). 

Nah, perusahaan baru Cheyer -- Viv -- sedang mengembangkan 'asisten' yang dapat menjawab seluruh jawaban di atas dengan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), dan tentu dengan jawaban yang tepat.

"Asisten virtual ini dirancang untuk menghemat waktu layaknya keberadaan asisten tradisional. Tetapi, mereka juga pada dasarnya mengubah cara Anda berinteraksi dengan ponsel, jam tangan, bahkan komputer," tambah Cheyer.  

Interaksi antara manusia dan komputer di masa depan akan menuntut banyak pertanyaan kompleks dengan bahasa alami, dibandingkam mencari jawaban satu persatu menggunakan banyak aplikasi dan situs. 

Sementara itu, Facebook akan menghadirkan layanan bernama M, yang dapat mengatasi berbagai macam pekerjaan, seperti membayar tagihan atau mereservasi tiket. Tentu saja M ditenagai oleh manusia betulan yang akan 'melatih' teknologi kecerdasan buatannya.

Tujuan M adalah teknologi asisten virtual dapat belajar secara bertahap bagaimana melakukan kegiatan yang bersifat transaksional. Ini hanyalah masalah perubahan dari pengguna dan perusahaan sama halnya dengan perubahan orang berinteraksi dengan komputer.

"Apabila kita mendapat yang lebih baik, kita tak perlu menghabiskan waktu untuk bicara dengan customer service. Tak hanya mendorong perusahaan, tetapi juga kehidupan masing-masing," tutup Lebrun. 

(cas/dew)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.