Sukses

8 Startup Indonesia Jalani Workshop Bergengsi di AS

8 startup sosial dari Indonesia baru saja mengikuti program pembinaan bergengsi di Seattle, Amerika Serikat bernama Jolkona Catalyst.

Liputan6.com, Jakarta - 8 (delapan) startup sosial dari Indonesia baru saja mengikuti program pembinaan bergengsi di Seattle, Amerika Serikat bernama Jolkona Catalyst. Mereka adalah Marsya Anggia (Direktur Indorelawan), Taufik Hidayat (Vice CEO Pasar Tradisional Genteng), Radyum Ikono (Synergy Entrepreneur Academy), Felecia (Co-founder Marici), Ronaldiaz Hartantyo (Founder Camp on Farm), dan Neng Niawati (Co-founder Limbahagia).

Mereka terpilih bersama 7 sociopreneurs dari Bangladesh setelah melewati proses seleksi lebih dari 160 pendaftar. Jolkona Catalyst sendiri adalah sebuah program akselerator intensif dari Jolkona Foundation yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan jejaring para pengusaha sosial dalam mengembangkan bisnis dan dampak sosial.

Selama 3 minggu, para peserta dibekali dengan workshop dan mentoring dari top management venture capital, CEO startup serta top management perusahaan-perusahaan raksasa seperti Microsoft, Expedia, Amazon dan lain sebagainya, juga akademisi dari kampus University of Washington.

Para Catalyst juga mendapat kesempatan untuk berkunjung ke perusahaan berskala global yaitu BOEING, Microsoft, Bill and Melinda Gates Foundation serta Google. Demikian menurut keterangan resmi yang kami terima, Kamis (19/11/2015). 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Startup Indonesia Dibanjiri Pujian

Startup Indonesia Dibanjiri Pujian

Peserta asal Indonesia banyak mendapat pujian karena konsep bisnis yang sangat menarik dan telah teruji memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat. Misalnya, pasar tradisional genteng yang telah terbukti mensejahterakan lebih dari 350 petani miskin di desa genteng, Garut, untuk memotong rantai tengkulak.

Dalam bidang terkait, Camp on Farm yang memiliki konsep ekowisata di sawah dan perkebunan di Indonesia. Atau misalnya, Indorelawan yang ingin mengkampanyekan budaya relawan bagi sebanyak mungkin masyarakat Indonesia. Atau Nano Center Indonesia yang telah berhasil menciptakan teknologi tepat guna berbasis nanoteknologi, seperti penyediaan air bersih dengan nano membran, pengawetan ikan dengan nano bubble, dan lain sebagainya.

Limbahagia, juga memiliki konsep yang sangat unik, di mana masyarakat dapat 'menjual' sampah mereka dengan bantuan mobile application yang saat ini sudah dapat diunduh di Google Play Store. Sementara, Synergy Entrepreneur Academy merupakan kegiatan workshop bisnis yang membantu peserta untuk dapat memulai bisnis dalam 5 hari.

3 dari 3 halaman

Startup Indonesia Dibanjiri Pujian



Harapan Startup Indonesia Pada Pemerintah

Hayyu Sakya, CEO Adhmora Energy yang bergerak di bidang konservasi energi menuturkan, "Kami beruntung dapat mengikuti kegiatan ini. Semoga kami dapat menerapkan segala ilmu yang kami dapatkan untuk membantu masyarakat Indonesia."

Sementara Felecia, co-founder Marici yang memberdayakan wanita Surabaya menambahkan, "Pemerintah AS sangat peduli terhadap bisnis kecil dan menengah. Surprisingly, di sini memulai bisnis hanya butuh 10 dolar (sekitar 130 ribu rupiah) dan hanya membutuhkan 1 hari."

Kita berharap agar pemerintah semakin memberi perhatian bagi pelaku-pelaku bisnis kecil dan menengah seperti anak-anak muda berbakat ini. Semoga bisnis sosial di Indonesia dapat semakin tumbuh dan berkembang.

(isk/cas)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.