Sukses

Aplikasi Telegram Blokir 78 Kanal ISIS

Telegram menutup 78 kanal di aplikasinya yang digunakan kelompok ISIS untuk melancarkan propaganda.

Liputan6.com, Jakarta - Aplikasi perpesanan Telegram dilaporkan digunakan oleh ISIS untuk berkomunikasi. Menindaklanjuti hal tersebut, Telegram, menurut informasi yang Tekno Liputan6.com himpun dari NBC News, Jumat (20/11/2015), menutup 78 kanal di aplikasinya yang terkait dengan kelompok tersebut.

Bulan lalu, sebelum serangan di Paris, Middle East Media Research Institute merilis laporan yang mengklaim bahwa ISIS dan organisasi teroris lainnya berbagi informasi, termasuk tutorial tentang cara membuat senjata dan meluncurkan serangan siber, serta mengenai panggilan telepon untuk serangan dan pembunuhan melalui aplikasi itu.

Sekadar untuk diketahui, Telegram memungkinkan penggunanya menyiarkan pesan terenkripsi ke hingga 200 orang.

"Kami terganggu dengan kabar bahwa kanal publik Telegram ini digunakan oleh ISIS untuk menyebarkan propaganda mereka," tulis Telegram.

Salah satu pendiri Telegram, Pavel Durov, dikenal sebagai Mark Zuckerberg versi Rusia dengan langkahnya memulai jejaring sosial VKontakte--sering disebut VK. Sebagai kritik terhadap pemerintah Rusia, Durov mendirikan Telegram di Berlin bersama dengan saudaranya Nikolai.

Kepada Tech Crunch, Pavel mengatakan bahwa ia ingin menciptakan suatu bentuk komunikasi yang tidak dapat diakses oleh badan-badan keamanan Rusia. Namun nyatanya, Telegram malah disalahgunakan oleh ISIS.

(why/isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini