Sukses

Keputusan Dell `Pinang` EMC Dinilai Kurang Tepat

Meski baru mengakuisisi EMC, keputusan Dell dinilai salah oleh seorang analist asal perusahaan penyedia solusi penyimpanan data.

Liputan6.com, Austin, Texas - Baru-baru ini, Dell baru saja mengumumkan akuisisinya dengan membeli EMC senilai US$ 67 miliar atau di kisaran Rp 909 triliun. Langkah yang diambil Dell dinilai merupakan merger terbesar di sepanjang sejarah ranah teknologi.

Namun, keputusan Dell nampaknya masih diragukan. Perusahaan penyedia solusi penyimpanan data, Nimble Storage mempertanyakan apakah langkah yang diambil Dell untuk memiliki perusahaan storage data terbesar itu akan terbukti sukses atau tidak?

Mereka pun sangat menyayangkan bila para customer Dell akan semakin berkurang, karena bisa saja Dell memangkas biaya investasi dan menaikkan harga jual perangkatnya. Seperti diketahui, dalam beberapa tahun terakhir bisnis dari pasar PC andalan raksasa komputer tersebut semakin lesu.

Akuisisi Dell dengan EMC (Foto: Computing)

Ajay Singh, Vice President of Product Management Nimble Storage, berpendapat sudah seharusnya Dell tidak memilih untuk mengakuisisi EMC. Menurut keterangan yang ia sampaikan di laman Computing, Senin (23/11/2015), hal tersebut tidak akan memberikan dampak apa-apa bagi nasib bisnis Dell ke depannya.

"Dell selalu dikenal sebagai `Wal-Mart`nya dunia Teknologi Informasi (TI). Mereka piawai menciptakan perangkat TI yang efektif, efisien dan terjangkau. Namun keputusannya mengakuisisi EMC pada akhirnya akan `memeras` biayanya. Hal ini tidak membuatnya bisa berinovasi. Mereka tidak akan menciptakan apa-apa lagi."

Ia menambahkan, hal tersebut terbukti dari langkah akuisisi yang telah dilakukan Dell sebelumnya.

"Kita bisa lihat langkah Dell mengakuisisi beberapa perusahaan pada waktu lalu, hasilnya? tidak ada yang begitu masif, seperti EqualLogic, Compellent, dan vRanger," imbuh Singh.

"Bahkan, tim intinya pun mengundurkan diri tak lama setelah akuisisi terjadi. EMC memang sejauh ini merupakan akuisisi terbesar yang pernah dilakukan Dell. Namun, yang bisa diprediksi apakah Dell mampu meneruskan investasinya dengan menciptakan perangkat terbarunya?" Lanjutnya.

Awalnya, keputusan Dell mengakuisisi EMC didasari atas sepak terjang perusahaan storage data tersebut di bidang penyimpanan dan pengelolaan data yang lebih menguntungkan dan tumbuh cepat.

Perpaduan bisnis server Dell dengan aset storage dan virtualisasi EMC konon akan membuat Dell memiliki penawaran produk lebih luas yang akan menyaingi nama besar seperti IBM, Cisco, dan Hewlett Packard di area cloud computing, mobility dan sekuriti cyber.

Sedangkan EMC sendiri merupakan raksasa di bisnis TI korporat. Mereka termasuk penyedia hardware storage terbesar di dunia. EMC juga membuat server dan memiliki perusahaan sekuriti RSA dengan produknya, token SecurID, yang dikenal sangat aman.

Aset besar EMC yang akan dimiliki Dell adalah VMWare, perusahaan yang menguasai dunia software virtualisasi, yang memungkinkan para pebisnis menjalankan bermacam sistem operasi di perangkat mereka. Diketahui, EMC memiliki sekitar 81% saham VMWare.

(jek/isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.