Sukses

Lewati Area 51, Penumpang Pesawat Ini Tak Sengaja Memotret UFO

Ia tak sadar bahwa ternyata pesawat yang ditumpanginya berada di sebuah wilayah perbatasan dekat pengkalan militer rahasia, Area 51.

Liputan6.com, California - Seorang penumpang sebuah pesawat dilaporkan tak sengaja memotret sebuah foto ketika ia berada di sebuah penerbangan maskapai American Airlines dari San Jose, California menuju Houston, Texas.

Saat itu, ia mengaku sedang memotret pemandangan saat sedang bosan. Namun ia tak sadar bahwa ternyata pesawat yang ditumpanginya tersebut berada di sebuah wilayah perbatasan dekat pangkalan militer rahasia, Area 51.

Menurut keterangan yang tim Tekno Liputan6.com kutip dari Daily Mail, Minggu (29/11/2015), penumpang pria yang tak disebutkan namanya ini tidak menyadari bahwa wilayah yang dilewatinya merupakan wilayah gurun yang lokasinya berada di Luning and Gabbs, Nevada.

Ketika ia sedang memotret, barulah ia sadar ada sebuah cahaya aneh, seakan-akan membentuk pola piringan besar berada di langit.


* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Setelah ia melihat lebih dekat foto yang diambil, ia menyadari terdapat kejanggalan dari foto jepretannya tersebut. Ia langsung melaporkan penampakan yang ia ambil ke organisasi Mutual UFO Network.

"Awalnya, saya hanya ingin foto-foto saja karena bosan. Kemudian, saya tidak sengaja melihat sebuah cahaya terang yang begitu menyilaukan di padang pasir Nevada, Luning and Gabbs. Cahaya itu lama-lama membentuk pola piringan raksasa yang tampaknya berada di atas langit di tengah padang pasir. Setelah itu, piringan tersebut menembak bola bercahaya ke atas udara," kata pria itu. 

Ia mengatakan, saat itu para penumpang American Airlines, maupun awak kabin serta pilot mengaku tidak menyadari adanya penampakan objek misterius itu. 

Padahal, wilayah yang dilewati pesawat tersebut memang merupakan perbatasan pangkalan militer di selatan gurun Nevada yang sudah diakui pemerintah Amerika Serikat untuk pertama kalinya pada 2013.

(Jek/Isk)*

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.