Via FB, Muslimah Cantik Ini Tulis Surat Terbuka ke Donald Trump

Liputan6.com, Jakarta - Seorang Muslimah muda berbagi pandangannya melalui Facebook, menyusul komentar kontroversial yang baru-baru ini dilontarkan oleh Donald Trump mengenai kartu ID khusus bagi umat Islam.

Trump menyarankan mendaftarkan semua Muslim ke database yang terpisah, memaksa mereka untuk mengenakan kartu ID khusus, dan melaksanakan pengawasan ekstra pada masjid.

Dalam sebuah wawancara dengan Yahoo News, tentang peningkatan pengawasan Muslim di Amerika Serikat, Trump mengatakan: "Kami akan melakukan hal-hal yang tidak pernah lakukan sebelumnya. Dan beberapa orang akan menjadi marah tentang hal itu, tapi saya berpikir bahwa sekarang semua orang merasa bahwa keamanan akan masuk dalam aturan."

Menanggapi hal tersebut, Marwa Balkar (22), seorang muslimah muda dari Corona, California, mengungkapkan pandangannya kepada Trump, dan telah memutuskan untuk memposisikan dirinya sendiri pada aturan yang diusulkan Trump.

"Dear @realdonaldtrump, nama saya Marwa, dan saya seorang Muslim. Saya dengar Anda ingin kami mulai memakai badge ID, jadi saya memutuskan untuk memilih sendiri badge ID saya," tulis wanita berambut panjang itu di Facebook.

Surat terbuka Marwah Balkar ini pun menjadi viral. Hingga berita ini diturunkan (Jumat 27 November 2015, pukul 10.48 WIB), posting-an Marwah telah menuai lebih dari 553.000 Like dan 154.000 share.

Pantauan tim Tekno Liputan6.com, CEO Facebook Mark Zuckerberg juga turut mendukung Marwah dengan memberikan `Like` pada posting-annya.    

Berikut ini surat terbuka yang ditulis Marwa yang ditujukan kepada Donald Trump via Facebook:

"Dear @realdonaldtrump, My name is Marwa, and I am a Muslim. I heard you wanted us to start wearing ID badges, so I decided to choose one for myself. I am not easily identifiable as a #Muslim‬ just by looking at me, so my new badge will let me display proudly who I am. I chose the peace sign because it represents my #Islam‬. The one that taught me to oppose #injustice‬ and yearn for #unity‬. The one that taught me that killing one innocent life is equivalent to killing humanity. I heard you want to track us as well. Great! You can come with me on my Cancer Awareness walks at the local middle school, or you can follow me to work where it's my job to create happiness. You can also see how my local mosque makes PB&J sandwiches for the homeless and hosts interfaith dinners where everyone is welcome. Maybe then you'll see that me being Muslim doesn't make me any less American than you are. Maybe if you walk in my footsteps, you can see that I am not any less human than you are. Salaamu alaikum (Peace be unto you)."

(isk/cas)