Sukses

Duh, Sering Kirim Email Ternyata Hasilkan Emisi Beracun

Diungkap, setiap email yang terkirim diperkirakan dapat menambah kadar 4 gram CO2 di atmosfer Bumi.

Liputan6.com, California - Sebuah penelitian mengungkap bahwa penggunaan surat elektronik (email) dapat mengancam dan memperburuk pemanasan global di Bumi. Pasalnya, mengirim email secara singkat diperkirakan bisa menambah karbon dioksida (CO2) beracun.

Menurut informasi yang dilansir Daily Mail, Rabu (2/12/2015), setiap email yang dikirim diperkirakan bisa menambah kadar 4 gram CO2 di atmosfer. Sebagai perbandingan, mengirim 65 email dapat menghasilkan CO2 yang sama saat mengendarai mobil sejauh kilometer.

Hal tersebut bisa terjadi karena efek gas rumah kaca diciptakan ketika komputer sedang digunakan, juga saat server dan router tengah menyampaikan pesan. Selain itu penciptaan perangkat konektivitas untuk mengirim email juga bisa menciptakan emisi.

Selain itu, penerimaan email spam juga dapat mengontribusikan 0,3 gram CO2e (hitungan intensitas gas karbon). Dalam waktu satu tahun, email spam yang dikonversikan dapat menyamai emisi yang dihasilkan para penumpang mobil yang menghabiskan 7,6 liter bensin.

Penelitian ini dilakukan oleh perusahaan keamanan McAfee di laporannya yang berjudul 'Carbon Footprint of Spam'. 

Menurut perhitungan, setiap orang bisa mengirim sekitar 125 email per harinya. Di situlah gas rumah kaca dihasilkan dari komputer, server dan router yang beroperasi.

Selain menggunakan email, menonton TV dengan layar besar rupanya bisa menghasilkan emisi yang semakin banyak. Menonton TV dua jam pada layar plasma 24 inci (61 sentimeter) diungkap bisa menghasilkan 440 gram CO2e atau setara dengan mengendarai mobil dengan jarak 1,6 km.

(Jek/Cas)*

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini