Sukses

Ketika Instagram `Mengusik` Industri e-Commerce di Indonesia

Berikut ulasan tentang fenomena penjualan melalui Instagram di Indonesia,

Liputan6.com, Jakarta - Pengguna Instagram di Indonesia pasti sudah tidak asing dengan promosi barang yang ditawarkan melalui kolom komentar di sebuah post. Tidak jarang ditemui sebuah post foto bukannya berisi komentar tentang post tersebut, melainkan promosi barang oleh akun lain.

Fenomena tersebut memang sangat unik dan menarik. Bagaimana sebuah media sosial tidak lagi menjadi bagian dari strategi pemasaran, tapi berubah wujud menjadi saluran penjualan itu sendiri. Dan, inilah yang terjadi di Instagram di Indonesia

Instagram di Indonesia menjadi platform media sosial yang mampu menjembatani hubungan antar pedagang dan penjual. Sebab, bagi daerah yang tidak memiliki pusat perbelanjaan lengkap misalnya, hanya media sosial yang mampu menjadi sarana pertemuan pedagang dan penjual.

Hal inilah yang kemudian menjadikan Instagram salah satu ekosistem e-Commerce tersendiri yang terdiri dari pembeli, penjual, buzzer, dan akun Instagram lain yang sukses.

Untuk itu, berikut kami berikan sekilas ulasan tentang Instagram di Indonesia yang berhasil menjadi platform media sosial untuk berjualan, seperti dikutip dari laman TradeGecko, Sabtu (5/12/2015).

Mengapa Instagram begitu populer?

Sering muncul pertanyaan, mengapa Instagram begitu sukses menjadi sebuah platform media sosial untuk berjualan? 

Sebenarnya, tidak alasan khusus mengapa Instagram menjadi media sosial yang cukup populer untuk berjualan. Sebab, selain Instagram, jejaring sosial lain juga digunakan sebagai media berjualan.

Salah satu kemungkinan yang jadi keunggulan Instagram adalah kemudahan yang ditawarkan. Aulia Masna, seorang tech blogger mengungkapkan bahwa sangat mudah untuk membuat sebuah katalog di Instagram, seperti membuat website sendiri. Hal yang dibutuhkan hanyalah smartphone dan jaringan internet.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Selanjutnya

Potensi pasar yang besar

Indonesia sebagai salah satu negara dengan penduduk terbanyak mendukung semakin besarnya pengguna smartphone dan media sosial. Survei dari We Are Social tahun 2014 menemukan bahwa 32 persen pengguna media sosial memiliki akun Instagram.

Selain itu, 74 persen pengguna smartphone menggunakan aplikasi media sosial di perangkatnya. Dan, 57 persen pengguna smartphone melakukan pembelian lewat ponselnya di tahun itu. Data tersebut berhasil menggambarkan bahwa potensi pasar untuk berjualan lewat media sosial teramat besar.

Berhasil jadi alternatif penjualan

Berbeda dengan brand besar yang menggunakan Instagram sebagai sarana pemasaran, banyak brand kecil memilih Instagram sebagai satu-satunya kanal penjualan mereka. Dengan cara ini, brand kecil tersebut berhasil menyaigi penjual dengan brand besar.

Baca Juga

Hal ini dimungkinkan sebab pembeli langsung melakukan transaksi dengan akun Instagram miliknya. Tak hanya itu, lewat cara ini brand kecil dapat membuat platform penjualan tersendiri, tanpa perlu menunggu brand mereka lebih besar.

Dukungan buzzer

Buzzer dapat dikatakan menjadi salah satu faktor dalam peningkatan penjualan di Instagram. Akun yang memiliki banyak follower dapat menjadi media promosi yang efektif. Kedekatan sebuah akun dengan follower-nya dapat menjadi nilai lebih dari seorang buzzer.

Selain menggunakan buzzer, tidak jarang beberapa brand kecil melakukan kerjasama dalam memasarkan produknya. Sejumlah usaha kecil yang memiliki banyak follower di Instagram biasanya akan berkolaborasi untuk memasarkan produk lain di akun Instagramnya.

3 dari 3 halaman

Selanjutnya

Metode pembayaran yang tidak tradisional

Kendati penjual di Instagram banyak brand-brand kecil, proses transaksi nyatanya tidak mengandalkan metode tradisional. Banyak juga dari brand tersebut memanfaatkan teknologi untuk mendukung bisnisnya.

Pembayaran lewat transfer bank menjadi salah metode yang paling banyak dilakukan. Namun, seiring berjalannya waktu pembayaran melaui kartu kredit atau debet juga terus bertambah, terutama di kota-kota besar, semisal Jakarta.

Tidak hanya pembayaran, beberapa penjual tersebut juga diketahui memiliki tim customer service sendiri. Kehadiran mereka dapat menjaga hubungan penjual dan pembeli ketika ada suatu masalah.

Masa depan penjualan di Instagram

Sampai saat ini belum terlihat penjualan di Instagram akan mengalami penurun tren. Namun, tidak menutup kemungkinan Instagram akan ditinggal para penjual ketika dirasa sudah tidak lagi dianggap sebagai sarana pemasaran yang tepat.

Namun, satu hal yang perlu diperhatikan adalah Instagram berhasil bersaing dengan e-Commerce yang sudah lebih mapan. Dan tidak hanya itu, Instagram berhasil membuat ekosistem e-Commerce sendiri.

(Dam/Isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.