Sukses

Google Ajukan Paten 'Smartwatch' untuk Tes Darah

Google telah mengajukan paten untuk smartwatch yang dapat mengambil sampel kecil darah tanpa menggunakan jarum.

Liputan6.com, Jakarta - Google telah mengajukan paten untuk 'smartwatch' yang dapat mengambil sampel kecil darah tanpa menggunakan jarum. Hal ini bisa membantu penderita diabetes untuk lebih mudah memantau kadar glukosa darah mereka sepanjang hari.

Saat ini, penderita diabetes perlu melakukan langkah yang terbilang rumit selama beberapa kali sehari untuk memastikan tingkat insulin mereka tetap di bawah kendali.

Namun berdasarkan informasi terbatas yang diketahui sejauh ini, sebagaimana dikutip Science Alert, Minggu (13/12/2015), perangkat baru Google yang tampak seperti 'smartwatch' ini siap menangani langkah-langkah tadi secara lebih simpel dan praktis.

Mengingat bahwa penemuan ini masih dalam tahap pengajuan paten, Google enggan berbicara lebih banyak mengenai detail bagaimana perangkat itu bekerja, untuk apa saja perangkat itu digunakan, bahkan kapan perangkat itu akan bisa dibuat. Kendati demikian, Google telah membeberkan sedikit informasi.

Aplikasi patennya mengungkap bahwa perangkat tersebut terlebih dahulu mengirimkan 'gelombang tiba-tiba' dari gas ke dalam laras yang mengandung mikropartikel, yang kemudian menusuk kulit untuk menghasilkan setetes darah. Tetesan ini kemudian tersedot ke laras bertekanan negatif, di mana dapat digunakan untuk pengujian lebih lanjut.

"Penerapan (teknologi) seperti ini dapat digunakan untuk mengambil sejumlah kecil darah, misalnya, untuk tes glukosa," tulis Google dalam aplikasinya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Dari diagram yang dirilis dengan paten itu, sepertinya perangkat ini merupakan sebuah tabung kecil yang disimpan di perangkat mirip jam tangan, yang kemudian dicopot dan digunakan ketika darah pasien perlu diambil.

Meskipun penderita diabetes tidak disebutkan secara spesifik dalam paten itu, kita tidak memerlukan pandangan pakar teknologi untuk menyimpulkan apa target pasar yang dituju. Dan ini juga bukan pertama kalinya Google telah menargetkan penderita diabetes aktif dengan penemuannya.

Tahun lalu, sekelompok peneliti di Google Life Science, yang baru saja berganti nama menjadi Verily, mengumumkan bahwa mereka sedang mengembangkan lensa kontak 'pintar' yang akan dapat memantau kadar glukosa darah, dan kelompok lainnya di Google tengah menggarap monitor glukosa berukuran perban siap pakai.

Ini adalah langkah bisnis yang cukup masuk akal bagi Google lantaran satu dari tiga orang dewasa di Amerika Serikat diproyeksikan menderita diabetes pada 2050 jika kecenderungan ini terus berlanjut, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centres for Disease Control and Prevention, CDC).

(Why/Cas)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.