Sukses

Protes Perburuan Paus, Anonymous Serang Situs PM Jepang

Kendati sudah menandatangi moratorium perburuan paus, ternyata Jepang masih melakukan perburuan Paus dengan dalih misi ilmiah

Liputan6.com, Jakarta - Aksi peretasan oleh kelompok hacker Anonymous kembali terjadi. Kali ini, kelompok tersebut mengincar situs perdana menteri Jepang, Shinzo Abe.

Lewat kicauannya di Twitter, kelompok hacker ini mengungkapkan bahwa mereka sudah mematikan situs dari perdana menteri Jepang tersebut. Hal itu dilakukan sebagai peringatan untuk negara tersebut agar menghentikan perburuan paus.

Mengutip informasi dari laman Digital Trends, Senin (14/12/2015), situs pribadi itu sudah tidak bisa diakses beberapa hari lalu. Menanggapi hal tersebut sekretaris kabinet Jepang, Yoshihide Suga menuturkan bahwa pihaknya belum yakin bahwa hal itu disebabkan oleh Anonymous.

Namun, ia tidak memungkiri bahwa ada laporan yang menyebutkan bahwa Anonymous mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. 

Baca Juga

Serangan ini sendiri terjadi setelah Jepang mengirim dua pemburu paus dalam sebuah misi ilmiah ke Antartika minggu lalu. Akan tetapi, tidak sedikit pihak yang meragukan misi Jepang tersebut. Sebab, dalam misi ilmiah tersebut Jepang dikabarkan masih melakukan perburuan dan pembunuhan terhadap salah satu mamalia terbesar di dunia tersebut.

Jepang sendiri diketahui memang memiliki sejarah panjang dalam hal perburuan paus. Namun, dengan tekanan dari berbagai pihak akhirnya Jepang masuk dalam International Whaling Commission dan menyetujui moratorium internasional sejak tiga puluh tahun lalu.

Sekedar informasi, ini bukan kali pertama Anonymous meretas situs sebuah negara terkait perburuan paus. Sebelumnya, kelompok ini telah melakukan peretasan terhadap situs perdana menteri dan kementerian lingkungan Islandia sebagai bentuk protes terhadap perburuan paus yang masih dilakukan negara tersebut.

(Dam/Cas)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini