5 Lagu Soundtrack Final Fantasy yang Dijamin Bikin 'Baper'

Kimi Ga Iru Kara sempat merajai tangga lagu populer musik Jepang selama beberapa bulan. Lagu ber-genre Japanese Pop yang dilantunkan biduanita Sayuri Sugawara ini dirasa begitu cocok dengan suasana dan 'mood' Final Fantasy XIII yang dinilai penuh dengan nuansa drama serta chemistry antar karakter yang begitu kuat.



Sayangnya, versi Inggris dari lagu ini yang dilantunkan Leona Lewis dianggap tidak begitu mendalam seperti versi Jepang-nya.

Nama Faye Wong di negeri Tirai Bambu begitu menggema. Tak heran Square Enix (yang pada saat itu SquareSoft) mengajak wanita cantik ini mengisi lagu tema untuk seri kedelapan Final Fantasy.

Lantunan suaranya yang begitu lembut dan liriknya yang begitu romantis dirasa pas dengan tema Final Fantasy VIII yang menitikberatkan ke kisah cinta karakter utamanya, Squall dan Rinoa.



Berikut penggalan liriknya yang dijamin bikin Anda meleleh total:

"Whenever I sang my songs
On the stage, on my own
Whenever I said my words
Wishing they would be heard

I saw you smiling at me
Was it real or just my fantasy?
You'd always be there in the corner
Of this tiny little bar

My last night here for you
Same old songs, just once more
My last night here with you?
Maybe yes, maybe no

I kind of liked it your way
How you shyly placed your eyes on me
Did you ever know
That I have mine on you?

Darling, so there you are
With that look on your face
As if you're never hurt
As if you're never down."

Melodies of Life dirilis dalam dua versi Inggris dan Jepang, kedua versi tersebut pun dilantunkan oleh suara penyanyi senior Emiko Shiratori.



Lagu ini juga sempat merajai tangga lagu Jepang selama tiga bulan berturut-turut. Melodies of Life menggambarkan tentang kisah Garnet (Sarah), salah satu karakter Final Fantasy IX yang menyimpan kisah cintanya ke protagonis utama game ini, Zidane Tribal.

"Alone for a while I've been searching through the dark,
For traces of the love you left inside my lonely heart,
To weave by picking up the pieces that remain,
Melodies of life - love's lost refrain.

Our paths they did cross, though I cannot say just why.
We met, we laughed, we held on fast, and then we said goodbye.
And who'll hear the echoes of stories never told ?
Let them ring out loud till they unfold.

In my dearest memories, I see you reaching out to me.
Though you're gone, I still believe that you can call out my name.

A voice from the past, joining yours and mine.
Adding up the layers of harmony.
And so it goes, on and on.
Melodies of life,
To the sky beyond the flying birds - forever and beyond."

Lagu tema seri ke-12 Final Fantasy ini pun menjadi favorit para gamer karena selain nadanya yang kental dengan nuansa Japanese Pop, lagu ini juga dirasa begitu sesuai dengan tema cerita sentral dari Final Fantasy XII.



Jika ditelaah, lirik lagu ini justru menggambarkan suasana hati protagonis game ini, Putri Ashe, yang mencoba rela untuk melepaskan kepergian kekasihnya yang telah tiada.

"You say my love is all you need, to see you through
But I know these words are not quite true

Here is the path you're looking for, an open door
Leading to worlds you long to explore

Go, if you must move on alone
I'm gonna make it on my own

Kiss me good-bye, love's memory
Follow your heart and find your destiny
Won't shed a tear, for love's mortality
For you put the dream in my reality."

Final Fantasy X dianggap sebagai satu-satunya seri FF dengan menghadirkan budaya Jepang yang begitu kuat. Tak heran, lagu temanya pun diisi dengan bahasa Jepang, nuansa musiknya pun terasa demikian.

Sampai detik ini, Suteki Da Ne masih menjadi lagu tema favorit penggemar FF karena memiliki 'pesan' yang kuat dari game itu sendiri, dimana menceritakan perjuangan Yuna sebagai seorang summoner dan harus merelakan kepergian orang-orang terkasihnya.

(Jek/Isk)