Sukses

E-Sport dan Main Game Masuk Kurikulum SMA

Kelas pilihan di sekolah tersebut menempatkan e-Sport layaknya olahraga tradisional seperti sepak bola dan bola tangan di sekolah.

Liputan6.com, Jakarta - Mungkin sebagian dari kita pernah mencoba bermain game di kelas komputer di sekolah secara diam-diam. Tetapi bagi siswa di SMA Garnes di Norwegia, bermain game merupakan sesuatu yang dapat mereka lakukan secara terang-terangan.

Garnes Vidaregåande Skole, sebuah SMA di kota Bergen, Norwegia, mulai mengajarkan e-Sport (olahraga elektronik) bagi siswanya mulai Agustus 2016 mendatang.

Kelas pilihan di sekolah tersebut menempatkan e-Sport layaknya olahraga tradisional seperti sepak bola dan bola tangan di sekolah. Sekitar 30 atau lebih siswa yang terdaftar dalam program ini akan belajar e-Sport lima jam seminggu dalam program yang berlangsung tiga tahun.

Jenis sekolah lainnya di Norwegia, seperti Folk High Schools, juga telah menawarkan beberapa pelatihan e-Sport, tetapi gebrakan di Garnes ini akan menjadi sejarah untuk pertama kalinya bahwa e-Sports masuk ke ekosistem di sekolah biasa.

Namun perlu dicatat, siswa di program tersebut tidak akan begitu saja menghabiskan waktu lima jam dalam sepekan untuk bermain game di sekolah.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Sementara keterampilan bermain game memang merupakan aspek penting, kelas di program ini juga akan mencakup 90 menit latihan fisik yang dioptimalkan untuk game yang bersangkutan, yang menyasar pada refleks, kekuatan, dan daya tahan siswa.

Setiap kelas akan dibagi dua. Sebanyak 15 siswa akan bermain game di kelas, sedangkan 15 siswa lainnya akan berlatih fisik.

Dalam sebuah wawancara dengan Dotablast, yang dikutip dari Ars Technica, Rabu (13/1/2016), Petter Grahl Johnstad dari sekolah Garnes, mengatakan bahwa performa para siswa akan dinilai, yang meliputi pengetahuan dan keterampilan permainan, komunikasi, kerja sama, dan kemampuan taktis.

Sekolah tersebut, menurut halaman resminya di Facebook, akan menyediakan sebuah ruang khusus bagi program ini, dengan kursi ala gamer profesional dan PC berspesifikasi tinggi yang mengusung kartu video GeForce GTX 980Ti Nvidia. Adapun para siswa harus membawa mouse, keyboard, dan headset masing-masing.

Sejauh ini, Garnes belum memutuskan game mana yang akan dipelajari oleh siswanya. Namun, dua games yang akan ditawarkan pada tahun pertama adalah di antara Dota 2, League of Legends, Counter-Strike: Global Offensive, dan Starcraft II.

(Why/Cas)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.