Sukses

Samsung Akan Kurangi Produksi Smartphone Tahun Depan?

Dengan alasan penyesuaian, Samsung dikabarkan akan mengurangi pengapalan smartphone sampai 12 persen tahun 2016

Liputan6.com, Jakarta - Banyaknya jenis smartphone yang beredar di pasaran saat ini diakui membuat pasar smartphone menjadi semakin riuh. Tak hanya itu, kondisi ini membuat penjualan smartphone pun tak banyak meningkat signifikan.

Melihat kondisi tersebut, beberapa vendor smartphone pun disebut mulai merubah strategi penjualan. Salah satunya dilakukan oleh Samsung. Perusahaan asal Korea Selatan tersebut dikabarkan akan mengurangi penjualan smartphone-nya di tahun depan.

Informasi ini pertama kali diketahui dari Korea Times beberapa waktu lalu. Mengutip informasi dari laman Ubergizmo, Sabtu (26/12/2015), berdasarkan informasi dari partner dan penjual lokal, Samsung dikabarkan akan mengurangi pengapalan smartphone-nya sampai 12 persen di 2016.

Lebih lanjut disebutkan bahwa pengurangan ini dilakukan untuk menyesuaikan diri dengan kebutuhan pasar. Dan, bukannya disebabkan atas penjualan smartphone Samsung yang menurun.

Dengan rencana pengurangan pengapalan smartphone, Samsung hanya akan memproduksi sekitar 420 sampai 430 juta perangkat pada tahun depan. 

Jumlah tersebut memang tidak begitu besar. Namun beberapa analis menilai pemotongan biaya produksi sebesar hampir 12 persen dapat memberi kesempatan Samsung untuk lebih fokus pada produksi smartphone yang memang memiliki permintaan tinggi di pasar.

Hal ini sejalan dengan laporan dari lembaga riset Bernstein Research yang menemukan bahwa penjualan smartphone menengah Samsung, yakni seri A dan seri J, mencatat pertumbuhan luar biasa. Padahal sebelumnya, perangkat-perangkat menengah dari Samsung diragukan dapat berkompetisi di tengah pasar.

Kabar tentang pengurangan pengapalan dan produksi smartphone Samsung memang sudah dirumorkan sejak beberapa bulan lalu. Sebelumnya, Samsung juga dirumorkan akan mengurangi pesanan komponen smartphone sampai kuartal I 2016. Jika ini benar, tentu saja akan berdampak pada penurunan jumlah produksi di tahun depan.

(Dam/Cas)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini