Sukses

Tunjuk Bos Kulit Putih, Twitter Dikritik

Karena menunjuk pria kulit putih untuk memimpin keragaman global dan inklusi, Twitter dikritik.

Liputan6.com, Jakarta - Twitter di pekan ini mengumumkan bahwa Jeffrey Siminoff akan bergabung dengan situs microblogging tersebut untuk memimpin keragaman global dan inklusi di Twitter.

Siminoff memiliki rekam jejak mengesankan sebagai mantan Direktur Apple Inklusi dan Keanekaragaman Worldwide. Namun menurut kritikus, hanya ada satu masalah terkait keputusan ini, yakni Siminoff merupakan pria kulit putih.

Pengangkatan Siminoff dikritik oleh pendukung keragaman, seperti Mark S. Luckie, yang meski tampaknya tidak memiliki masalah dengan Siminoff, mengatakan bahwa "tidak masuk akal" jika Twitter mempekerjakan pria kulit putih untuk peran tersebut.

"Saya tidak mengatakan bahwa seorang pria kulit putih tidak bisa menjalankan tugas ini, tapi untuk sebuah perusahaan yang mempekerjakan mayoritas orang berkulit putih, ini (pengangkatan Siminoff) mengirimkan pesan yang salah," tulis Luckie di Twitter.

Tahun lalu Twitter mengatakan karyawannya adalah 70 persen laki-laki dan 30 persen perempuan. Kemudian 59 persen karyawannya berkulit putih, sedangkan 29 persen lainnya adalah Asia. Adapun orang-orang Afrika-Amerika, Latin, dan orang-orang dari etnis lain mewakili hanya sebagian kecil dari karyawan di Twitter.

Terlepas dari kritik tentang pengangkatannya, Siminoff akan memiliki beberapa tujuan besar pada agenda untuk tahun 2016.

Pada bulan Agustus 2015 Twitter mengatakan bahwa pihaknya menargetkan diri untuk meningkatkan jumlah karyawan wanita hingga 35 persen.

(Why/Isk)**

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.