Sukses

CO2 Bisa Disulap Jadi Bahan Bakar Murni

Sebuah materi baru yang terbuat dari lapisan mikroskopis kobalt dapat 'menyulap' gas karbon dioksida (CO2) menjadi bahan bakar.

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah materi baru yang terbuat dari lapisan mikroskopis kobalt dapat 'menyulap' gas karbon dioksida (CO2) menjadi bahan bakar bernama 'format' yang dapat dibakar tanpa menghasilkan produk sampingan beracun dan digunakan sebagai sumber energi bersih.

Dikembangkan oleh tim peneliti di Tiongkok, menurut informasi yang Tekno Liputan6.com himpun dari Science Alert, Minggu (10/1/2016), materi tersebut dapat menjadi salah satu cara untuk menangani 36 gigaton CO2 yang kita lepaskan ke atmosfer setiap tahunnya karena penggunaan bahan bakar fosil.

Selama beberapa dekade ini para ilmuwan telah melakukan berbagai upaya dalam menemukan sebuah cara yang hemat energi untuk mengubah CO2 menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat. Pengujian awal terhadap materi baru ini menjadi salah satu opsi paling menjanjikan sejauh ini.

"Ini merupakan terobosan ilmiah yang fundamental," ungkap Karthish Manthiram, seorang insinyur kimia dari California Institute of Technology kepada Popular Mechanics yang dikutip dari Science Alert.

Tentu, lanjut Manthiram, ini akan menjadi proses panjang yang memakan waktu bertahun-tahun sebelum menjadi perangkat komersial yang berhasil. Tapi pada tahap pengembangannya, mengingat semua metrik yang mungkin terlaksana, reaksi ini tampaknya sangat positif.

Material ini sejatinya hanya empat atom tebal, yang terdiri dari lapisan ultratipis logam kobalt murni dan campuran logam kobalt oksida.

Ketika terjadi proses reduksi elektrik, yang melibatkan arus listrik kecil melalui material tersebut untuk mengubah struktur molekul di dalam CO2, proses itu menghasilkan bahan bakar yang dapat memberikan lebih banyak energi daripada yang dibutuhkannya.

Laporan Popular Mechanics menjelaskan, ketika arus listrik diterapkan pada nanomaterial kobalt, molekul di dalam material tersebut menjadi berinteraksi dengan molekul CO2 yang berjalan secara bebas melaluinya.

Interaksi ini menyebabkan atom hidrogen menangkap atom karbon dari CO2, yang mendorong elektron ekstra untuk didorong ke salah satu atom oksigen. Dengan demikian, CO2 pun menjadi CHOO- (rumus kimia untuk bahan bakar format).

(Why/Isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini