Sukses

Menkominfo: Palapa Ring Paket Timur Tunggu 'Sinyal' Trans Papua

Menkominfo mengungkap bahwa paket timur bakal ditunda hingga pengerjaan jalur trans Papua dimulai.

Liputan6.com, Jakarta - Seperti diwartakan sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) baru saja mengumumkan pemenang proyek tender palapa ring (paket barat dan tengah). Melalui Palapa Ring, semua ibu kota kabupaten dan kotamadya di Indonesia akan terhubung jaringan broadband pada 2019 mendatang.

Sementara, paket timur bakal ditunda hingga pengerjaan jalur trans Papua dimulai, demikian pernyataan Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, Selasa (26/1/2016) di Jakarta.

Ketika ditemui tim Tekno Liputan6.com di sela-sela acara GDP ICON 2016, pria yang akrab disapa Chief RA tersebut mengatakan bahwa penundaan ini disebabkan karena proses pengerjaan kabel fiber optic (FO) ke daratan di tengah Papua yang dinilai sulit. Menurutnya, kesulitan itu ditambah dengan minimnya jalur transportasi dan kondisi geografis.

"Paket Timur kami tunda. Ya, karena ada masalah engineering. Untuk sekarang, kalau mau menarik kabel sampai pantai saja bisa. Tapi, kalau menuju inland ke sekitar 20 kabupaten nggak bisa pakai itu (kabel fiber optik)," ujar Chief RA.

"Presiden Joko Widodo kemarin memerintahkan Kementerian Pekerjaan Umum untuk membangun jalur transportasi yang menghubungkan Papua. Nah, begitu dimulai, kami akan minta siapkan ducting untuk meletakkan kabel FO. Rencananya 2018 mulai bangun di sana," tambahnya

Diketahui, rencana pemerintah membangun dan memperbaiki Trans Papua memang sudah lama dibentuk. Pada 2018 mendatang, proyek besar itu akan rampung.

Jalan Trans Papua dirancang sepanjang 4.325 kilometer. Nantinya, jalan ini akan dibagi ke jalur nasional, sepanjang 2.685 kilometer dan non-nasional 1.379 kilometer.

Dilanjutkan Chief RA, untuk signing tender Palapa Ring Timur sendiri akan dimulai kuartal ketiga tahun ini. Tetapi, semua mesti terhubung pada 2018.

(Jek/Isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.