Sukses

Soal Sertifikat Bodong Zuk, Blibli: Kami Bakal Lebih Ketat

Kusumo Martanto, CEO Blibli.com, mengatakan bahwa kasus tersebut memang sudah ditangani oleh pihak berwaji

Liputan6.com, Jakarta - Selang sebulan setelah kasus sertifikat 'bodong' smartphone Zuk Z1 pada Desember 2015 lalu, Blibli, e-Commerce yang didapuk sebagai mitra vendor anak perusahaan Lenovo tersebut angkat bicara.

Ketika ditemui di sela-sela acara GDP ICON 2016, Selasa (26/1/2016), CEO Blibli Kusumo Martanto, mengatakan bahwa kasus tersebut memang sudah ditangani oleh pihak berwajib. Ia menegaskan, ke depannya akan lebih ketat dalam mengawasi sistem administrasi.

"Awalnya sangat kaget. Kami pikir sudah beres, ternyata ada kesalahan fatal administrasi. Kami juga memanggil merchant kami pada saat itu. Sudah ketemu Kemkominfo juga, semua informasi Zuk pun ditanyakan," papar Kusumo.


"Saya tegaskan di sini Blibli hanya menjadi media penjualan. Barangnya (Zuk Z1) dari pihak distributor."

Padahal, ditambahkan Kusumo, kerjasama Blibli dengan merchant yang menjual Zuk sudah menjalani beberapa proses penyortiran yang begitu ketat.

"Kami langsung menghentikan penjualan ketika ada kasus tersebut. Kami betul-betul mengambil keputusan saat itu juga. Ya, biar tidak ada konsumen yang merasa dibohongi," tandasnya.

Pun demikian, Ketika kasus tersebut sudah selesai, pria yang sempat menjabat Enterprise Business Architect di Intel itu menjawab, kerja sama dengan Zuk akan tetap berlangsung.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Blibli dan Kemkominfo

Penjualan produk memang sudah dihentikan sampai batas waktu yang belum ditentukan. "Yang penting labelnya sudah beres di Kemkominfo," pungkasnya.

Tak hanya itu, Kusumo mengungkap, pihak Blibli juga telah bekerja sama dengan Kemkominfo soal administrasi pengecekan barang dari merchant.

"Kita juga sudah diskusi dengan teman-teman dari Kominfo dan Postel soal pengecekan dan tindakan yang harus dieksekusi apabila ada tawaran dari merchant yang mau berjualan. Di situ kita juga akan lihat nomor seri barangnya," lanjutnya.

Sementara Menkominfo Rudiantara, menyatakan bahwa pihaknya masih menyelidiki terkait persoalan sertifikat postel palsu Zuk Z1.

Tak sendiri, Kemkominfo juga mengajak Kementrian Perdagangan (Kemendag) untuk menyelidiki hal ini. Pria yang akrab disapa Chief RA tersebut menjelaskan, Kemkominfo melibatkan Kemendag karena sudah masuk ke dalam ranah distribusi.

(Jek/Isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini