Sukses

5 Hal yang 'Haram' Di-Post di Facebook

Rantic bertanya kepada 10.000 pengguna Facebook tentang posting-an yang paling mengganggu mereka

Liputan6.com, Jakarta - Di sejumlah negara, ada beberapa pengguna yang tak ingin melihat sebuah posting-an di Facebook. Salah satu di antaranya, mereka tidak ingin melihat posting-an masalah pribadi di Facebook.

Dan itu bukanlah satu-satunya hal yang dikeluhkan para pengguna Facebook. Seperti yang Anda lihat pada peta yang dibuat oleh Rantic.com di bawah ini, ada 5 posting-an yang tidak disukai mereka.

Untuk diketahui, Rantic adalah perusahaan social marketing dan public relations yang berbasis di Inggris. Rantic bertanya kepada 10.000 pengguna Facebook tentang posting-an yang paling mengganggu mereka.
Facebook (rantic.com)
Hasilnya, mereka tidak menyukai posting-an selfie, masalah politik, gambar makanan, masalah pribadi, dan foto bayi. Demikian seperti dikutip dari laman Huffington Post, Jumat (5/2/2016).

Rantic juga mensurvei sejumlah orang tentang bagaimana mereka menggunakan Facebook dan membagi hasilnya sesuai gender. Lebih jelasnya, Anda bisa melihatnya di sini. 

Facebook sendiri baru-baru ini mengumumkan akan segera melarang penggunanya melakukan perdagangan senjata yang dilakukan secara perorangan.

Bahkan, layanan berbagi foto dan video berdurasi pendek itu sudah mengeluarkan pernyataan resmi berisi kebijakan yang lebih ketat mengenai perdagangan senjata api.

Informasi yang beredar mengatakan bahwa untuk mengungkap perdagangan senjata, situs jejaring sosial besutan Mark Zuckerberg itu tidak akan memindai pesan pribadi si pengguna.

Kebijakan baru ini tidak berlaku untuk posting-an dari penjual senjata berlisensi. Sehingga, bagi dealer senjata yang memiliki lisensi dagang resmi tetap diizinkan melakukan jual beli di Facebook.

Sebelumnya, di tahun 2014, Facebook dan Instragram mulai membatasi unggahan yang berhubungan dengan kegiatan jual beli senjata api. Masyarakat yang ingin memiliki senjata api dianjurkan untuk patuh pada hukum di wilayah setempat.

(Isk/Why)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini