Sukses

NASA Akan Luncurkan Misi Jelajah Luar Angkasa

Misi ini disebut akan jadi bagian dari upaya penyelidikan luar angkasa dan persiapan untuk jelajah sistem tata surya

Liputan6.com, Jakarta - Badan Antariksa Amerika Serikat, NASA, akan meluncurkan misi perdana dari roket Space Launch System (SLS). Misi ini merupakan bagian dari penyelidikan luar angkasa sekaligus persiapan untuk penjelajahan sistem tata surya. Dalam perjalanan ini, NASA juga akan mengirimkan 13 satelit kecil sebagai pendukung misi.

Misi pertama SLS adalah Exploration Mission-1 (EM-1). Dalam misi itu, roket akan membawa CubeSats, sebuah miniatur satelit untuk penelitian luar angkasa. Tak hanya itu, nantinya satelit itu akan dibawa dengan pesawat luar angkasa tak berawak, Orion.

Rencananya, misi ini akan diluncurkan pada 2018. Lewat misi ini, para ilmuwan dapat melakukan uji coba mengenai perjalanan luar angkasa. Salah satunya adalah teknologi yang dapat digunakan dalam perjalanan ke luar angkasa. Apalagi saat ini manusia berencana untuk pergi ke Mars.

"Misi ini menampilkan persinggungan antara ilmu dan teknologi, sekaligus bagian dari kemajuan perjalanan manusia ke Mars," ujar Deputy Administrator NASA, Dava Newman, seperti dikutip dari laman Tech Times, Jumat (5/2/2016).

Dalam penerbangan pertama ini, roket SLS akan diatur untuk mampu membawa kapasitas 77 ton dan didukung dengan penguat kembar. Tak hanya itu, roket ini juga akan dilengkapi dengan mesin RS-25 untuk membawa pesawat Orion terbang ke orbit melewati Bulan.

Nantinya, setelah Orion berhasil terpisah dengan aman, NASA baru akan melepas CubeSats. Kemudian, pihak di Bumi akan berusaha mendengarkan suar yang berasal dari CubeSats. Ini dilakukan untuk menguji fungsi dari satelit masing-masing.

Pada tahap awal, NASA berencana untuk melakukan uji coba CubeSats di Bulan. Jadi, CubeSats akan digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang permukaan Bulan dan sumber daya lainnya.

Selain itu, satelit mini ini juga akan melakukan perjalanan dan pengamatan fotografi. Nantinya, data yang dikumpulkan akan digunakan untuk mengetahui dampak radiasi dari perjalanan luar angkasa pada makhluk hidup. 

(Dam/Cas)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.