Sukses

Hebat... Bakteri Bisa Hasilkan Listrik

Ilmuwan tengah mengembangkan teknologi yang mampu mengubah bakteri menjadi penghasil listrik. Bakteri geobakter mampu memproses material organik dan kemudian mengubahnya menjadi elektron.

Liputan6.com, New York: Isu energi memang tak pernah habis. Isu ini menjadi makin santer lantaran dunia membutuhkan energi yang besar sekaligus bersih. Untuk itulah beberapa inovasi coba dikembangkan. Salah satu inovasi yang tak kalah hebat adalah pengembangan bakteri sebagai penghasil listrik.

Gagasan ini bermula dari fakta bahwa limbah banyak mengandung gula sehingga memiliki potensi listrik. Hal ini membuat ilmuwan tertarik untuk mengolah air limbah menjadi listrik. Untuk membuat potensi itu dapat diwujudkan, tentunya dibutuhkan bakteri.

Bruce Logan, peneliti dari Universitas Penn State, Amerika Serika memilih bakteri geobakter untuk melakukan tugas tersebut. Bakteri ini dipilih karena mampu memproses material organik dan kemudian mengubahnya menjadi elektron. "Bahkan geobakter mampu memproses polutan seperti aromatic hydrocarbon hingga 90 persen guna memperoleh elektron," ujar Logan seperti dikutip Livescience.

Kondisi ini tentunya memberikan nilai tambah tersendiri. Logan mengatakan bakteri juga mampu memproses bahan kimia yang ada pada lumpur dasar laut menjadi listrik. Bahkan energi yang dihasilkan bisa mencapai dua kali lipat dari proses biasa. Ini memberikan harapan bakteri dapat menjadi penopang sumber penghasil listrik masa depan.

Namun kendala yang dihadapi tetap ada. Air limbah yang akan diolah bakteri menjadi listrik biasanya belum dapat memenuhi angka kebutuhan. Bahkan jika limbah hewan, makanan, dan cair dijadikan satu dan diolah menjadi listrik ternyata belum mampu memenuhi kebutuhan energi negara besar seperti Amerika Serikat meski hanya setengahnya.

Meski begitu, bukan berarti teknologi ini tidak menjanjikan. Walau belum dapat memenuhi kebutuhan negara besar, teknologi ini setidaknya mampu mengurangi ketergantungan akan energi fosil yang makin menyusut dan memberi dampak buruk bagi lingkungan.(AND)  


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini